spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pria Paruh Baya Tewas Mengenaskan dengan Leher Tergorok

BALIKPAPAN – Seorang pria berinisial MS (54) warga RT 58 Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara ditemukan meninggal dunia dengan kondisi leher tergorok pada Senin (28/8/2023) sekitara pukul 06.00 WITA.

Kapolsek Balikpapan Utara, AKP Bitab Riyani mengatakan, korban pertama kali ditemukan oleh anaknya yang merasa curiga jika bapaknya tak terdengar suara.

“Itu pertama kali diketahui oleh anak korban yakni ES (30). Saat itu, ia mendapati ayahnya dalam kondisi bersimbah darah di dalam kamar,” ujarnya.

Lebih lanjut Bitab Riyani menjelaskan, berdasarkan keterangan istri dan anak korban sebelum kejadian, korban sempat mengeluh sesak napas kepada istrinya SR. Kemudian MS meminta istrinya itu untuk mematikan AC di ruang kamarnya.

“Suaminya juga saat itu ingin tidur sendirian di kamat. Korban saat itu langsung mengunci pintu kamarnya dan mengurung diri di dalam,” jelasnya.

Melihat tingkah korban yang tak biasa saat itu, anak korban ES pun berinisiatif mengetuk pintu kamarnya dan meminta korban untuk membukanya. “Sambil ngintip lewat bawah pintu, tapi pintunya nggak dibuka saat itu,” tambahnya.

Baca Juga:   Pangdam VI Mulawarman Gelar Aksi Tanam Ribuan Pohon di Lahan Eks Tambang Bukit Tengkorak

ES pun meminta adik bungsunya GS untuk mengintip dari celah jendela kamar. Pasalnya saat itu kondisi kamar korban gelap karena lampu di dalam ruang kamar dimatikan oleh korban.

Kondisi yang gelap membuat keduanya tak bisa melihat secara jelas di dalam kamar. Karena khawatir, GS pun berinisiatif mengambil palu dan memecahkan kamar jendela ayahnya itu kemudian masuk ke dalam.

“Saat ditemukan, korban sudah dengan kondisi leher tergorok dengan nafas tersengal-sengal,” ujar Bitab Riyani.

Korban saat itu ditemukan oleh anaknya di bawah tempat tidur yang berhadapan dengan kamar mandi. Di dalam kamar juga ditemukan sebilah pisau yang diduga digunakan korban untuk mengakahiri hidupnya.

Bitab melanjutkan, bahwa korban mengakhiri hidupnya karena merasa frustasi dengan sakit yang dideritanya bertahun-tahun. Sakit itu tak kunjung sembuh meski telah diobati berulangkali.

“Dugaannya depresi karena sakit. Korban ini sakit kanker paru-paru stadium empat,” tegasnya.

Menderita sakit bersama istrinya yang juga terkena kanker rahim, diduga menjadi penyebab korban mengakhiri hidupnya didalam kamar. Malam sebelum ditemukan tewas, istri korban sempat menemani korban di dalam kamar. Namun, malam itu mendadak korban ingin tidur sendiri di dalam kamar dan meminta sang istri keluar.

Baca Juga:   Duplikat Bendera Merah Putih dan Teks Proklamasi Kembali ke Jakarta

“Pas dipindah ke ruang tengah, nyawa korban sudah tidak tertolong lagi. Tadi sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara m, nanti akan dikembalikan ke pihak keluarga,” tutupnya.

Penulis: Aprianto
Editor: Nicha Ratnasari

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img