spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

DLH Kota Balikpapan Siapkan Program Kurangi Sampah ke TPA

BALIKPAPAN – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan mengakui bahwa jumlah volume sampah di Kota Balikpapan terus mengalami peningkatan setiap harinya, terutama sejak Kota Balikpapan menjadi penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).

Kepala DLH Kota Balikpapan, Sudirman Djayaleksana, mengatakan jumlah volume sampah yang mengalami peningkatan setiap harinya mencapai 60 ton. Sehingga setiap harinya, jumlah sampah yang masuk ke Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Manggar mencapai 400 ton.

“Ada kenaikan sampai 60 ton per hari di tahun 2024 ini. Jika di tahun 2023 yang masuk ke TPA per hari hanya 360 ton, sekarang bisa sampai 400 ton bahkan lebih,” ujarnya, Rabu (29/5).

Lebih lanjut, Sudirman Djayaleksana menjelaskan bahwa tugas mengatur volume sampah bukan saja tanggung jawab DLH, tetapi bisa dilakukan sejak dari rumah hingga kelurahan dengan cara memilah sampah.

“Total unit kami ada 77 kendaraan. Terbagi dump truck, amrol yang menarik kontainer, mobil yang ada di pagi pukul 05.00 WITA sampai 12.00 WITA, lalu mobil kecil pukul 13 hingga sore,” jelasnya.

Baca Juga:   Polresta Balikpapan Tambah Personel Sat Samapta, Tingkatkan Pengamanan Logistik Pemilu 2024

Untuk kenyamanan masyarakat, DLH Kota Balikpapan juga akan menambah 2 Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang akan dibangun pada tahun 2024 ini.

“Di tahun 2024 kita rencana bangun 2 TPST di 2 kecamatan, yakni Balikpapan Selatan di Perumahan Daksa, dan Balikpapan Utara di Kilometer 12. Tujuannya, sampah itu nanti begitu masuk di TPST kemudian residunya dibuang ke TPA,” tambahnya.

Targetnya, dengan adanya 2 TPST, akan ada pengurangan volume sampah sekitar 50 ton per harinya. Selanjutnya, DLH Kota Balikpapan juga berencana membangun TPS 3R di setiap kelurahan dan kecamatan. Pada tahun 2023, proses penyusunan Detail Engineering Design (DED) telah dilakukan dan di tahun 2024 baru akan dilaksanakan pembangunan fisiknya.

“Diharapkan juga dengan adanya TPS 3R ini di setiap kelurahan dan kecamatan, sampah rumah tangga ini tidak langsung masuk ke TPA Manggar. Tapi dipilah dan diolah dulu, sisanya yang berupa residu itu baru dibuang ke TPA Manggar,” tegasnya.

Ada beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan di TPS 3R. Yakni sampah organik rumah tangga sejenisnya akan dibuat kompos dan magot, dan sampah plastik hasil pilahan yang memiliki nilai ekonomis akan diambil bank sampah.

Baca Juga:   Hilang saat Melaut, Basarnas Lakukan Pencarian Warga Manggar di Perairan Tanah Merah

“Harapannya, dengan adanya beberapa program ini bisa mengurangi volume sampah di Kota Balikpapan yang saat ini baru 26 persen. Meski pada tahun 2026 target pengurangan sampah mencapai 30 persen secara nasional,” tutupnya. (RB)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img