spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Tingkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan ke Masyarakat, DP3AKB Gelar Pelatihan CTU

BALIKPAPAN – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Balikpapan terus memperkuat komitmennya dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat. Salah satunya melalui penyelenggaraan Pelatihan Contraceptive Technology Update (CTU) yang dilakukan baru-baru ini di Kantor DP3AKB Balikpapan.

Kepala DP3AKB Balikpapan, Heria Prisni, mengatakan bahwa pelatihan tersebut diikuti sebanyak 15 tenaga medis dan bidan dari berbagai fasilitas kesehatan di Kota Balikpapan. Mereka mendapatkan pembekalan mendalam seputar pelayanan kontrasepsi, baik dari sisi teori maupun keterampilan teknis.

“Melalui pelatihan ini, kami ingin memastikan para bidan memiliki kemampuan lebih baik dalam memberikan layanan KB, termasuk dalam pemasangan dan pencabutan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR/IUD) maupun implan,” ujarnya, Rabu (17/9/2025).

Lebih lanjut Heria Prisni menjelaskan, bahwa pelatihan CTU merupakan upaya penting untuk memastikan para bidan dan tenaga kesehatan mampu memberikan pelayanan kontrasepsi yang efektif, aman, dan sesuai standar.

“Peningkatan kapasitas tenaga medis sangat berpengaruh pada keberhasilan program keluarga berencana (KB) di tingkat masyarakat. Dengan kualitas layanan yang semakin baik, masyarakat diyakini akan lebih percaya dan nyaman dalam menggunakan metode kontrasepsi yang tersedia,” jelasnya.

Baca Juga:   Saksi Ahli Tak Hadir, Sidang Kasus Asusila Anak Oleh Ayah Kandungnya Kembali Ditunda

Untuk memastikan materi pelatihan benar-benar aplikatif, DP3AKB Kota Balikpapan menghadirkan narasumber dari Pusat Pelatihan Klinik Sekunder (P2KS) Provinsi Kalimantan Timur. Di antaranya adalah dr. Prima Deri Todingbua, dr. Yuliani, Eny Sri Widayati, dan Lusia Deperwati.

Selama lima hari, peserta mendapatkan pembekalan berupa materi teori, diskusi interaktif, hingga praktik lapangan. Bidan dan tenaga medis dilatih untuk lebih terampil tidak hanya dalam aspek teknis, tetapi juga dalam memberikan konseling kepada akseptor KB agar mampu memilih metode kontrasepsi sesuai kondisi dan kebutuhan masing-masing.

Heria menambahkan, keberadaan bidan di lapangan sangat strategis. Mereka bukan hanya tenaga medis, melainkan juga menjadi ujung tombak penyuluhan sekaligus pendamping masyarakat terkait perencanaan keluarga.

“Harapannya, para bidan yang mengikuti pelatihan dapat membawa ilmu ini ke fasilitas kesehatan tempat mereka bertugas. Dengan begitu, layanan KB di Balikpapan semakin berkualitas, aman, dan bisa diakses seluruh lapisan masyarakat,” tambahnya.

Selain itu, pelatihan CTU juga diharapkan mampu memperkuat koordinasi antara tenaga medis dengan program pemerintah pusat maupun daerah dalam mewujudkan keluarga yang sehat, sejahtera, dan berkualitas.

Baca Juga:   Dapur Solo, Ramaikan Perkulineran di Balikpapan

DP3AKB Kota Balikpapan menegaskan, peningkatan kompetensi sumber daya manusia di bidang kesehatan reproduksi akan terus menjadi prioritas. Pelatihan serupa juga direncanakan digelar secara rutin dan berjenjang agar semakin banyak tenaga medis di Balikpapan yang memiliki keterampilan standar dalam pelayanan kontrasepsi modern.

“Dengan tenaga kesehatan yang kompeten, masyarakat akan lebih mudah mendapatkan layanan KB yang sesuai. Pada akhirnya, ini juga akan mendukung terwujudnya visi besar kita bersama: keluarga sehat, sejahtera, dan berkualitas,” tutup Heria.

Penulis: Aprianto

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img