BALIKPAPAN – Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud secara resmi meresmikan Orchidarium atau Rumah Anggrek yang ada di Kebun Raya Balikpapan (KRB) pada Rabu (12/2). Kawasan ini adalah sebuah fasilitas baru yang menjadi hasil kolaborasi antara Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan, Pertamina Hulu Mahakam (PHM), Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) dan Pertamina Hulu Sanga-Sanga (PHSS).
Kepala DLH Kota Balikpapan, Sudirman Djayaleksana, mengatakan bahwa proyek ini telah dirintis sejak tahun 2022 lalu dan akhirnya rampung pada awal tahun 2025. Keberadaan Orchidarium ini melengkapi konsep taman tematik di Kebun Raya Balikpapan, yang sebelumnya lebih berfokus pada konservasi, budidaya dan pelestarian berbagai jenis tanaman.
“Kedepan, Kebun Raya tidak hanya menjadi pusat konservasi, tetapi juga menjadi destinasi wisata edukasi. Bahkan, kami sedang merencanakan pengembangan fasilitas olahraga, seperti jogging track sepanjang 10 kilometer yang ditargetkan selesai pada 2025,” ujarnya.
Lebih lanjut Sudirman Djayaleksana menjelaskan, salah satu koleksi unggulan di Orchidarium ini adalah berbagai spesies anggrek asli Kalimantan. Dimana terdapat 205 jenis anggrek yang berasal dari pulau Kalimantan.
“Awalnya, kami memiliki 133 spesies anggrek, tetapi setelah eksplorasi ke berbagai daerah, termasuk Hutan Lindung Sungai Wain, Taman Nasional Kutai, Loksado dan Kutai Barat koleksi ini bertambah menjadi 205 spesies dengan total tanaman sekitar 2.456 individu,” jelasnya.
Area Orchidarium ini memiliki luas sekitar 1,5 hektare dengan jalur penelusuran sepanjang 550 meter. Kedepan, pengembangan fasilitas akan terus dilakukan agar Kebun Raya Balikpapan dapat menjadi pusat konservasi sekaligus destinasi wisata yang menarik bagi masyarakat.
“Dengan diresmikannya Orchidarium ini, diharapkan Kebun Raya Balikpapan semakin berperan dalam pelestarian keanekaragaman hayati, serta memberikan manfaat edukasi dan rekreasi bagi masyarakat Balikpapan dan sekitarnya,” tambahnya.
Sementara itu Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, mengatakan dirinya sangat mengapresiasi sejumlah perusahaan yang telah menyalurkan program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mendukung pengembangan fasilitas di Kebun Raya Balikpapan.
“Saya berterima kasih kepada perusahaan-perusahaan yang telah memberikan CSR-nya untuk menambah fasilitas di Kebun Raya ini. Saya juga berharap perusahaan lain ikut serta dalam menyalurkan CSR, tidak hanya di Kebun Raya, tetapi juga di bidang pendidikan, kesehatan, dan fasilitas umum untuk warga Kota Balikpapan,” ujarnya.
Rahmad menegaskan, bahwa Kebun Raya Balikpapan memiliki peran penting dalam edukasi, terutama bagi anak-anak untuk mengenal berbagai jenis tanaman, termasuk tanaman langka yang ada di Indonesia. Salah satu ciri khas kebun ini adalah koleksi tanaman anggrek, khususnya anggrek hitam yang merupakan ikon Kalimantan Timur. Selain itu, pengunjung juga dapat melihat pohon-pohon kayu ulin berusia ratusan tahun serta berbagai jenis tanaman khas lainnya.
“Kami ingin Kebun Raya ini terus berkembang, tidak hanya sebagai destinasi wisata edukasi, tetapi juga menjadi pusat pembelajaran dan penelitian bagi pelajar serta akademisi yang ingin mendalami keanekaragaman flora Kalimantan Timur,” tegasnya.
Tak hanya warga lokal, Kebun Raya Balikpapan juga menjadi daya tarik bagi wisatawan dari luar daerah. Bahkan, beberapa institusi menjadikan tempat ini sebagai lokasi studi banding terkait konservasi dan penelitian tanaman.
“Dengan segala potensi yang dimiliki, Kebun Raya Balikpapan akan terus kami kembangkan sebagai ikon kota, pusat edukasi dan destinasi ekowisata unggulan,” tutup Wali Kota.
Penulis: Aprianto