spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Tokoh Muslim Balikpapan Tolak Kegiatan LGBT di Indonesia

BALIKPAPAN – Indonesia bakal dijadikan tempat berkumpulnya komunitas Lesbi, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) se-ASEAN pada tanggal 17-21 Juli 2023 mendatang. Hal ini pun langsung mendapat aksi penolakan dan kecaman dari salah satu tokoh muslim di Kota Balikpapan, Abdul Rais.

Abdul Rais menegaskan, penolakan tersebut didasarkan pada nilai-nilai keagamaan serta norma kemanusiaan yang ada di masyarakat Indonesia selama ini. Pasalnya, komunitas LGBT tidak bisa diterima di Indonesia karena sangat bertentangan dengan ajaran seluruh agama yang diakui di negara Indonesia.

“Orang yang memiliki agama pasti tahu itu. Kegiatan yang sangat bertentangan dengan agama, LGBT itu tidak bisa diterima,” ujarnya, Jumat (14/7/2023).

Lebih lanjut Rais menjelaskan, sejumlah tokoh muslim lainya di Balikpapan pun telah meminta kepada pemerintah untuk benar-benar memantau pergerakan dari komunitas LGBT agar tidak memberikan ruang sedikitpun kepada mereka untuk beraktivitas di Indonesia. Menurutnya, pembiaran terhadap LGBT dalam melakukan aktivitas dengan perilaku yang menyimpang, dapat menjadi contoh buruk ke depannya bagi anak-anak muda generasi bangsa.

Baca Juga:   Seorang Guru Ngaji Kota Balikpapan di Diskualifkasi Peserta MTQ-44

“Pemerintah segera membuat satu regulasi atau payung hukum untuk tidak saja membatasi ruang gerak pelaku LGBT. Namun juga mempidanakan mereka secara hukum,” jelasnya.

Dengan adanya aturan hukum itu nantinya akan membuat mereka untuk berpikir dua kali, sebab bila dilakukan maka penjara akan menanti mereka.

Rais menambahkan, bila LGBT dibiarkan di Indonesia bukan hanya bertentangan dengan nilai-nilai agama namun juga akan merusak generasi keturunan.

“Maka harus di buat produk hukum yang bisa membuat efek jera. Negara harus melindungi generasi muda,” tutupnya. (bom)

BACA JUGA