Catatan Rizal Effendi
ISRAN NOOR ketika menjadi gubernur Kaltim pernah bilang, penggerak perekonomian di Kaltim terutama di sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) paling banyak dari kaum perempuan.
“Saya bangga ternyata perempuan di daerah ini menjadi kunci utama perekonomian Kaltim. Apalagi UMKM itu adalah sektor usaha yang tahan banting,” kata Isran pada Gebyar Kewirausahaan dalam rangka memperingati Hari UMKM Nasional Tahun 2021.
Salah satu organisasi yang memberikan perhatian khusus kepada perempuan yang bergerak di UMKM adalah Pemberdayaan Perempuan UMKM Indonesia (PPUMI). Kebetulan ketuanya di Kaltim adalah Dr Hj Meiliana, mantan Sekprov yang giat bergerak di berbagai organisasi.
Kepengurusan PPUMI Korwil Kaltim selain Meiliana, juga ada Syarifah Hudayah sebagai wakil ketua, Yana Ulfah dan Selfia Kumala sebagai sekretaris dan wakil serta Dewi Sukiyati dan Yustia Sadyawati sebagai bendahara dan wakil.
Nursidah dipercaya sebagai koordinator Bidang Food & Beverage, Ariesta Heksarini sebagai koordinator Bidang Ekraf dan Rumiati sebagai koordinator Bidang Fashion.
Menurut Meiliana, berbagai kegiatan dan program sudah dilaksanakan PPUMI Korwil Kaltim. Di antaranya mengikuti promosi UMKM Perempuan, melakukan audiensi kepada Pemprov Kaltim dan Bank Indonesia serta menghadiri Rakernas.
Ketika melakukan audiensi dengan Pj Gubernur Akmal Malik, PPUMI Kaltim banyak mendapat dorongan dan dukungan agar UMKM dari kaum perempuan di daerah ini berkembang pesat. “Pemprov Kaltim siap memberikan pendampingan,” tambahnya.
Selain itu, PPUMI juga mengadakan workshop Peningkatan Potensi UMKM Perempuan Kaltim dalam rangka menyongsong IKN. “Adanya IKN membuka peluang usaha yang besar kepada pelaku usaha daerah termasuk UMKM perempuan. Karena itu kita harus siap bersaing,” kata Meiliana.
Dalam memajukan perempuan UMKM di Kaltim, PPUMI juga mendorong pemerintah daerah memberikan perhatian khusus dengan meluncurkan berbagai program dan bantuan seperti permodalan, peralatan serta kemudahan perizinan dan sertifikasi.
Dari pengalaman yang ada, banyak ditemukan pelaku UMKM perempuan di daerah ini yang belum memiliki NIB (Nomor Induk Berusaha), sehingga terkendala untuk mendapatkan dukungan termasuk pemberian program sertifikasi halal.
Karena itu salah satu program PPUMI Pusat bekerjasama dengan Bank Indonesia dan BPJPH menginisiasi “Gerakan Satu Juta Sertifikasi Halal Gratis bagi UMKM.”
Menurut Ketua Umum PPUMI, Munifah Syanwani, organisasinya berkomitmen penuh untuk mendukung penguatan UMKM di Indonesia terutama yang dilakukan perempuan.
Dalam keterangan terpisah, Sekda Kaltim Sri Wahyuni mengatakan, Pemprov Kaltim melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DPPKUKM) akan menyediakan pendampingan, mulai dari sertifikasi halal, pembinaan manajemen, hingga bantuan peralatan untuk UMKM agar bisa naik kelas.
Ia mengakui, kehadiran IKN di Kaltim memiliki tantangan sekaligus peluang bagi UMKM Perempuan di daerah ini untuk berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi. Karena itu perlu dilakukan berbagai program untuk memajukan kualitas dan kemampuannya untuk siap bersaing.
BERTEMU BKOW
Untuk menyatukan pandangan dan menyiapkan program memajukan UMKM Perempuan di waktu mendatang, PPUMI Korwil Kaltim mengadakan pertemuan dengan pengurus Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Kaltim, Kamis (1/8) lalu.
BKOW adalah wadah berhimpunnya organisasi wanita yang memelopori upaya-upaya pemberdayaan perempuan. Ketuanya di Kaltim adalah drg Hj Suryani Astuty Tommy. Sebagai wakil Hj Naimah Hanim, sekretaris Ir Hj Rini Purwanti dan bendahara Ir Hj Sonya Eveline.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Sekretariat BKOW Jl M Yamin Samarinda, hadir juga Ir Hj Andriyani Mahmud dan Hj Encik Widyani. Mereka adalah tokoh wanita Kaltim yang sangat peduli pada kegiatan yang berkaitsn dengan program pemberdayaan perempuan.
“Kita komitmen untuk bersama-sama meningkatkan pemberdayaan kaum perempuan, baik dalam perlindungan maupun akses mereka terhadap ekonomi,” kata Meiliana.
Astuty mendukung keterlibatan kaum perempuan dalam kegiatan ekonomi dan usaha. “Punya usaha tidak harus besar. Biar kecil yang penting ada, itu sudah bisa menunjang ekonomi keluarga dan membantu tugas suami,” jelasnya.
Dia juga mengajak PPUMI dan berbagai organisasi lainnya untuk sama-sama membangun dan meningkatkan berbagai upaya dalam meningkatkan pemberdayaan perempuan di daerah ini. “Diperlukan sinergi yang kuat antar-stakeholders untuk memberdayakan perempuan di Kaltim,” tambahnya.
Meiliana menyambut baik ajakan dari BKOW. Dia mengaku senang dan mengapresiasi komitmen BKOW, yang sama-sama punya perhatian dalam memberdayakan kaum.perempuan di Kaltim. “Bersama-sama pemerintah daerah dan semua pemangku kepentingan, mari kita berdayakan perempuan di daerah ini,” begitu katanya penuh semangat.(*)