spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Paparan Gas SO2 dari Gunung Ruang: Fakta dan Dampaknya ke Kaltim

BALIKPAPAN – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Balikpapan belum menerima informasi mengenai paparan gas SO2 (sulfur dioksida) di Kaltim setelah terjadinya erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut).

Koordinator bidang data dan informasi BMKG Balikpapan, Diyan Novrida, menyatakan bahwa untuk memastikan apakah paparan gas SO2 dapat mencapai Kaltim seperti yang disebutkan dalam informasi yang beredar, diperlukan data yang mendukung. Namun, hingga saat ini, pihaknya belum menerima informasi tersebut.

“Dari sisi lain, BMKG Balikpapan tidak memiliki alat untuk mengukurnya, sehingga kami belum dapat memvalidasi informasi tersebut secara pasti. Begitu juga dengan hembusan abu vulkanik dari gunung yang meletus hebat pada Rabu lalu,” ujarnya, Senin (22/4/2024).

Lebih lanjut, Dyah menjelaskan bahwa informasi mengenai paparan gas SO2 dari erupsi Gunung Ruang yang mencapai pulau Kalimantan telah tersebar luas di media sosial. Namun, BMKG memastikan bahwa hingga saat ini tidak ada dampak yang terlihat di Kalimantan Timur, termasuk dalam hal penerbangan dan suhu udara.

Baca Juga:   Polda Kaltim Beri Teguran kepada Om Bule yang Viral “Ngoceh” Soal IKN di TikTok

“Dalam unggahan tersebut disebutkan bahwa gas SO2 hampir menutupi sebagian besar wilayah di Pulau Kalimantan. Namun, saat ini penerbangan masih berjalan normal dan tidak ada dampak, kecuali untuk rute menuju Manado,” jelasnya.

Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan aktivitas erupsi berupa lontaran abu vulkanik setinggi 3.000 meter dari kawah Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara. Erupsi terjadi pada Rabu malam pukul 20.15 Wita. Letusan eksplosif tersebut menimbulkan fenomena alam kilatan petir vulkanik.

Pada tanggal 16 April 2024, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meningkatkan status Gunung Ruang dari Normal menjadi Waspada mulai pukul 10.00 Wita.

Pada pukul 16.00 WITA di tanggal yang sama, PVMBG kembali meningkatkan status dari Waspada menjadi Siaga berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental yang menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik.

PVMBG mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Ruang untuk tetap waspada dan menghindari wilayah radius empat kilometer dari pusat kawah aktif gunung api bertipe strato tersebut.

Baca Juga:   Atap Bangunan Eks Kafe di Ruko Bandar Ambruk, Timpa 2 Unit Mobil Mewah

Penulis: Aprianto
Editor: Agus S

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img