BALIKPAPAN – Berdasarkan rilis dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Balikpapan, Kota Balikpapan pada bulan April 2023 ini mengalami inflasi sebesar 0,40 persen, lebih rendah dibandingkan bulan Maret 2023 yaitu sebesar 0,67 persen.
Sementara secara tahunan, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Balikpapan tercatat sebesar 4,54 persen, atau lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi nasional 4,33 persen dan lebih tinggi dibandingkan inflasi gabungan dua kota di Provinsi Kalimantan Timur 4,46 persen.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Bambang Setyo Pambudi mengatakan, inflasi pada bulan April disebabkan oleh kenaikan harga pada kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar lainnya yang memberikan andil 0,69 persen. Inflasi pada kelompok ini didorong oleh terbatasnya pasokan gas LPG di tengah tingkat konsumsi yang meningkat.
“Kenaikan juga terjadi pada komoditas angkutan udara yang disebabkan oleh tingginya permintaan pada periode libur Idul Fitri,” ujarnya, Rabu (3/5/2023).
Lebih lanjut Bambang Setyo Pambudi menjelaskan, inflasi juga terjadi pada komoditas bakso siap santap di tengah kenaikan harga bahan baku dan permintaan yang tinggi.
Namun, ada beberapa komoditas yang mengalami deflasi, antara lain cabai rawit seiring dengan normalisasi pasokan. Serta sawi hijau dan bayam yang mengalami peningkatan persediaan pada periode panen.
“Ke depan, beberapa faktor yang diperkirakan masih akan memberikan tekanan inflasi, di antaranya adalah komoditas pangan, komoditas angkutan udara, dan harga bahan bakar minyak non subsidi yang berpotensi untuk memberikan dampak lanjutan pada harga-harga komoditas utama,” jelasnya.
Untuk itu kedepannya Bank Indonesia bersama Pemerintah Daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di wilayah kerja Bank Indonesia Balikpapan, terus bersinergi dalam rangka menjaga ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi.
“Antara lain melalui pelaksanaan bazar murah TPID serta koordinasi program pengendalian inflasi dan pelaksanaan operasi pasar Sembako yang terangkum dalam Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP),” tutupnya. (Bom)