Catatan Rizal Effendi
PRESIDEN Jokowi jadi rebutan di Kongres XXII ISEI Solo. Mulai ketika datang sampai saat akan meninggalkan ruangan dia diserbu para ketua cabang. Semua ingin berfoto dan berselfie ria dengannya seperti layaknya para ABG. Padahal para ketua cabang itu ada yang berstatus guru besar alias profesor. Ada yang memangku jabatan rektor atau dekan.
“Kapan lagi berfoto dengan Bapak Presiden. Apalagi 20 Oktober nanti, Pak Jokowi akan digantikan Pak Prabowo. Jadi ini kesempatan terakhir,” kata seorang ketua cabang bersemangat.
Jokowi membuka Kongres XXII ISEI, Kamis (19/9) siang. Acaranya berlangsung di Hotel Alila, hotel tertinggi di Solo. ISEI adalah Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia, yang sekarang ini memiliki anggota aktif sekitar 13 ribu orang dari 52 cabang.
“Alhamdulillah kami bisa mendatangkan Pak Jokowi ke Kongres sekalian beliau bisa pulang kampung,” kata Ketua ISEI Cabang Solo, Lukman Hakim yang menjadi ketua panitia daerah.
Selain membuka Kongres, Jokowi juga meresmikan jalan tol Solo-Klaten sepanjang 22,3 kilometer. Jalan mulus itu saya lalui ketika akan pulang lewat Yogyakarta. Kelak jalan tol itu akan tembus sampai Yogyakarta. Sehingga waktu tempuh kedua kota itu makin singkat.
Presiden datang didampingi Mensesneg Pratikno dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. Ketika orang ramai berfoto dengan Jokowi, saya dan beberapa peserta numpang foto dengan Kapolri. “Silakan, ngga papa,” katanya tersenyum ramah.
Kapolri Listyo Sigit juga seakan “pulang kampung.” Meski dia kelahiran Ambon, Sigit pernah bertugas di Solo sebagai Kapolres pada 2011. Persis ketika Jokowi masih menjadi wali kota. Pertemanan itu yang mengantarkan dia dengan cepat menjadi pemimpin tertinggi di jajaran kepolisian.
Pratikno pendamping setia Jokowi bukan orang Solo. Dia kelahiran Bojonegoro, Jawa Timur. Tapi Pratikno pernah menjadi dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik serta rektor Universitas Gajah Mada (UGM), tempat Jokowi kuliah.
Selain Jokowi, yang juga menjadi perhatian utama di Kongres adalah Perry Warjiyo, gubernur Bank Indonesia. Sama-sama alumnus UGM. Tempat kelahirannya pun tidak terlalu jauh. Jokowi lahir di Solo, sedang Perry di Sukoharjo, 12,7 km dari Solo.
Malah di Sukoharjo ada suatu daerah yang disebut Solo Baru. Dikenal sebagai kawasan bisnis dan tempat hiburan serta permukiman modern di kabupaten tersebut.
Perry adalah ketua umum ISEI Pusat. Sudah dua periode. Dalam Kongres di Solo, dia terpilih kembali untuk ketigakalinya secara aklamasi. Masa bakti 2024-2027. “Kalau ini amanah, saya siap melaksanakan,” katanya disambut aplaus q seluruh ketua cabang.
Sepertinya Perry akan kembali membawa muka lama dalam kepengurusan yang baru. Seperti Anggito Abimanyu sebagai ketua Bidang I, Aida S Budiman sebagai ketua Bidang II, Jahja Setiaadmadja sebagai bendahara umum dan lainnya.
Anggito yang selama ini banyak mengurusi roda organisasi ISEI. Bahkan Mars ISEI yang baru dia ikut menggubahnya. Saat ini menjabat sebagai Ketua Departemen Ekonomi dan Bisnis Sekolah Vokasi UGM. Aida adalah salah satu Deputi Gubernur BI. Sedang Jahja dikenal sebagai bos besar alias Presdir PT Bank Central Asia Tbk (BCA).
“Beliau-beliau ini bekerja, dan dedikasinya sangat-sangat luar biasa. Begitu juga pengurus cabang. Masyaallah dedikasinya sangat luar biasa,” kata Perry mengungkapkan penilaiannya.
Dalam pidato pertamanya, dia kembali menekankan 3 manifesto ISEI. Yaitu mengoptimalkan peran organisasi (ISEI) dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengembangkan ilmu ekonomi bagi pembangunan, dan menyampaikan pemikiran ekonomi yang sejalan dengan falsafah Pancasila.
Dia juga menekankan kepada pengurus cabang agar organisasi ISEI benar-benar menggambarkan perpaduan dari peran ABG. Yaitu akademisi, businessman atau pengusaha dan government atau pemerintah. “Jadi ABG-nya harus benar-benar tercermin,” begitu pesannya.
Para ketua cabang senang Perry bersedia dipilih kembali. Maklum hubungan ISEI Pusat dengan daerah selama ini berjalan lancar. ISEI cabang juga bisa bersinergi dengan BI perwakilan atau cabang dalam memajukan perekonomian daerah.
FOKUS KE PASAR KERJA
Di depan Presiden Jokowi, Perry menyebut ISEI melihat ketahanan perekonomian Indonesia dalam 10 tahun terakhir termasuk salah satu yang terbaik di dunia.
“Apabila kita melihat perekonomian Indonesia dalam 10 tahun terakhir, rata-rata pertumbuhannya di atas 5 persen meski sempat terkoreksi akibat pandemi Covid-19. Tapi kita cepat pulih. Tahun ini insyaallah bisa 5,1 persen dan tahun depan 5,2 persen. Ini salah satu yang terbaik di dunia,” kata Perry yang mendapat aplaus dari anggotanya.
Menurut Perry, upaya untuk menjaga stabilitas makro dan fiskal, serta pengendalian inflasi menjadi faktor kunci yang menjadikan Indonesia salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi terbaik di dunia.
Jokowi sendiri mengingatkan bahwa ada tantangan besar yang dihadapi Indonesia yaitu pentingnya pembukaan lapangan kerja baru di tengah adanya peningkatan otomasi atau penggunaan teknologi di berbagai sektor.
“Kalau Bapak quote bu bertanya kepada saya, fokus ke mana? Kalau saya, sekarang maupun ke depan kita harus fokus kepada pasar kerja. Karena ke depan terlalu sedikit peluang kerja. Sementara sangat banyak tenaga kerja yang dibutuhkan,” ujarnya
Dia menggambarkan pada tahun 2025 nanti, pekerjaan yang hilang akibat pemanfaatan teknologi mencapai 85 juta. Sebuah jumlah yang tidak kecil. “Karena itu kita dituntut untuk membuka lapangan kerja baru,” tandas Presiden.
Dalam bagian lain, Jokowi mengingatkan agar Indonesia tidak terlalu larut dengan situasi global yang ada meskipun tetap harus diwaspadai.
“Menurut saya, jangan sampai kita terlalu larut dengan situasi global, meskipun kita ikuti. Jangan terlalu kita terbawa oleh skenario global, meskipun kita juga harus selalu melihat angka-angka dan mengkalkulasi dengan perhitungan-perhitungan yang cermat,” katanya pula.
Secara khusus, Jokowi meminta ISEI terlibat dalam menyiapkan strategi Indonesia menghadapi tantangan ekonomi ke depan, yang penuh ketidakpastian. “Hal-hal yang taktis sangat penting, bukan rencana makro yang sulit diimplementasikan,” tandasnya.
Kongres ISEI XXII di Solo juga menggelar Seminar Ekonomi Nasional 2024 dengan pembicara Prof Dr Eko Prasojo (Guru Besar FISIP UI), Shinta W Kamdani (Ketua Umum APINDO), Kartika Wirjoatmodjo (Wakil Menteri BUMN) dan Titik Anas (mewakili Menkeu) dengan tema: “Memperkuat Fondasi Transformasi Ekonomi dan Kebijakan Publik yang Inklusif dan Berkelanjutan.”
Selain seminar, ISEI juga menyampaikan hasil kajian ekonomi ISEI yang tertuang dalam ISEI Index bekerjasama dengan Litbang Kompas serta pemaparan Kajian Kebijakan Publik yang ke-5 (KKP 5.0) dengan tema “Akselerasi Transformasi Indonesia: Strategi Penguatan Hilirisasi Pangan.”
Kongres juga menetapkan Kota Manado sebagai penyelenggara Sidang Pleno ISEI 2025 dan Kota Medan sebagai tuan rumah Kongres XXIII ISEI tahun 2027. Tadinya sebagian pengurus cabang memilih Samarinda, Balikpapan dan Kutai Kartanegara sebagai tuan rumah bersama Kongres ISEI di Ibu Kota Nusantara (IKN). “Ya kita mengalah karena Medan sangat berharap,” kata Ketua ISEI Samarinda Dr Aji Sofyan Effendi.
Aji berpesan dalam Kongres 2027 nanti, ISEI Medan bisa menduetkan Pak Perry dengan penyanyi Lyodra Ginting atau Lesti Kejora membawa lagu Terajana-nya Rhoma Irama. Itu lagu kebangsaannya Gubernur BI, yang sudah diklaim tidak boleh dibawakan oleh seluruh pengurus ISEI. Horas bah!!!(*)
*) Rizal Effendi
– Ketua ISEI Cabang Balikpapan.
– Wartawan Senior Kalimantan Timur
– Wali Kota Balikpapan (2011-2021)