Catatan Rizal Effendi
MENGHADAPI Pilkada Serentak 2024, Bupati Kotabaru, Kalsel, H Sayed Jafar Al-Idrus, SH punya tugas berat. Dia harus membagi perhatiannya di dua daerah. Soalnya, sang istri, Hj Fatma Idiana akan maju di Pilbup Kotabaru dan putrinya, Syaima Alaydrus didorong mengikuti kontestasi Pilwali Balikpapan.
Seperti kita ketahui, Sayed Jafar adalah tokoh kelahiran Kotabaru yang saat ini menjadi bupati. Tapi sampai sekarang dia juga masih tinggal di Kampung Baru, Balikpapan. Jadi dia seakan punya “dua tanah air.” Di Kotabaru dan Balikpapan.
Meski dia menjadi ketua DPC Golkar, Sayed Jafar mempersilakan istrinya menggunakan dua jalur pendaftaran. Bisa lewat partai, bisa juga lewat jalur perseorangan atau independen. Keduanya dia tempuh.
Berpasangan dengan Sekda Kotabaru, Said Akhmad Assegaf, Fatma Idiana sudah dinyatakan KPU Kotabaru lolos dalam verifikasi faktual, sehingga bisa mendaftarkan diri pada 27-29 Agustus mendatang. Selain mereka, juga ada pasangan Iqbal Yudiannoor-Surya Wahyudi.
“Saya siap melanjutkan tugas dan program yang sudah dirintis Bapak. Kita akan bawa Kotabaru semakin jaya, maju, dan sejahtera,” kata Hj Idiana, yang saat ini masih menjabat sebagai ketua Tim Penggerak PKK.
Seperti suaminya, Hj Idiana juga kelahiran Kotabaru, 10 Juli 1974. Dikaruniai dua buah hati yang cantik, Syarifah Syaima Alaydrus dan Syarifah Nur Azizah Alaydrus (Jeje). Kesibukannya sehari-hari selain menjalankan tugas PKK, juga bergerak di bidang usaha. Hobinya menarik juga, suka nonton film.
Sejauh ini Pilbup Kotabaru bakal diramaikan setidaknya 4 pasang calon. Ada dua bacalon dari jalur partai, yaitu pasangan Muh Rusli-Syairi Mukhlis dan Risdianto Haleng-Habib Azhar Al Khirid.
Syairi yang mendampingi Rusli adalah ketua DPRD setempat. “Saya asli putra daerah daratan Kotabaru yang ingin membangun serta menyejahterakan masyarakat Kotabaru,” katanya bersemangat. Sedang H Rusli berpengalaman lebih 30 tahun di pemerintahan di Kotabaru dan Tanah Bumbu.
Risdianto Haleng adalah anggota Komisi IV Bidang Kesra DPRD Kalsel dari partai PKB. “Saya dan Habib Azhar siap mengikuti kontestasi Pilbup Kotabaru 2024,” katanya.
Keempat pasangan bacalon Pilbup Kotabaru itu sudah mulai melakukan sosialisasi. Baliho mereka saya lihat sudah terpasang di beberapa sudut kota. Tantangan mereka medan yang luas. Maklum wilayah Kotabaru sangat luas dan terbagi di beberapa pulau.
Sayed Jafar mengungkapkan, dia menginginkan Pilbup Kotabaru berjalan lancar dan demokratis. Meskipun istrinya maju sebagai kontestan, dia tak punya keinginan memborong partai sehingga calon lain tak kebagian kursi. “Saya tak punya niat menciptakan kotak kosong,” jelasnya.
Dia mempersilakan calon lain ikut Pilbup Kotabaru. Mau partai apa, tak ada yang mengganggu. “Silakan tak ada yang menghalangi,” katanya sangat terbuka.
KPU Kotabaru sudah menggelar acara peluncuran pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kotabaru, 15 Juni lalu. Penyanyi berdarah Banjar, Ian Kasela didatangkan. Ada tarian “Merajut Gemilang” dari sanggar tari Pusaka Saijaan binaan Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kotabaru ditampilkan.
Seperti Pileg dan Pilpres yang sudah berlangsung, Bupati Sayed Jafar juga berharap Pilbup Kotabaru berlangsung lancar dan sukses. “Gunakan hak pilih kita, soal berbeda pilihan tidak masalah, itu memang yang namanya demokrasi,” tandasnya.
Saya sempat bersama-sama Hj Fatma Idiana ketika menyerahkan piala dan hadiah kepada pemenang Beach Enduro Race Hayau Barait 9 di Sirkuit SJA TBK, Pantai Gedambaan. “Kita siap mengabdi untuk kepentingan masyarakat Kotabaru, seperti yang dilakukan Bapak selama ini,” katanya penuh semangat.
Seorang warga Kotabaru bilang kepada saya. “Kepemimpinan Ibu tak kalah hebat dengan Pak Sayed Jafar. Jadi kami siap mendukung Ibu untuk meneruskan jabatan bupati Kotabaru periode 2024-2029,” katanya dengan wajah meyakinkan.
Bersama Said Akhmad Assegaf, mereka mengusung tagline: “Membangun dengan Amanah, Jaya bersama Ummat.” Sangat religius dan berpandangan maju. Maklum keduanya sudah sangat akrab menjalankan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan.
TETAP BERJUANG
Syaima sendiri di Balikpapan masih terus berusaha berjuang mendapatkan partai pengusung dan pasangan yang tepat. Ini hari-hari krusial apakah dia bisa ikut berkontestasi di Pilwali Balikpapan 2024. Apalagi sudah bertiup kabar kemungkinan petahana melawan kotak kosong (KK).
Sayed Jafar berharap putrinya bisa memberikan kontribusi terbaik untuk kemajuan kota Balikpapan ke depan. Dia merasa berutang budi dengan kota ini, karena kehidupannya dia bangun ketika tinggal di Kampung Baru.
Dia pernah menjadi wakil ketua Kadin dan anggota Hiswana Migas Balikpapan. Bisnis utamanya sejak dulu adalah berdagang minyak. Sekarang ini dia memiliki puluhan SPBU di Kotabaru.
Syaima lahir di Balikpapan, 4 Maret 1988. Meski masih muda, dia dipercaya Sayed Jafar memimpin perusahaan keluarga yang bergerak di bidang galangan kapal di Balikpapan. Namanya PT Galangan Benua Raya dan PT Anggrek Jaya Saripuspita. “Saya bersyukur mewarisi bakat bisnis dan politik dari Ayah dan Ibu,” kata alumnus Fakulas Ekonomi Universitas Balikpapan ini.
Setelah NasDem lepas, partai yang lagi membuka ruang buat Syaima adalah PDIP Perjuangan. Beberapa hari lalu dia mengikuti kegiatan reses yang dilaksanakan Safaruddin, anggota DPR RI, yang juga ketua DPD PDIP Kaltim.
Dia berharap mendapat pasangan yang bisa melengkapi kursi partai sehingga bisa mendaftarkan diri ke KPU sebagai pasangan calon tetap pada 27-29 Agustus mendatang. Sekaligus untuk mendukung terjadinya pesta demokrasi yang sehat di Kota Beriman dengan kehadiran beberapa pasang calon.
Pilwali Balikpapan memang terancam memasuki KK Jilid II. Beberapa partai yang punya kursi signifikan sudah bergabung ke petahana. Di antaranya NasDem dengan 7 kursi dan Gerindra 6. Ada kemungkinan juga PKB, PPP, PKS dan Demokrat.
Kalau ini terjadi, maka Rahmad Mas’ud (RM) bisa membuat dua rekor. Wali kota tanpa ada wakil sepanjang periode pertama (2021-2025 jika juga tak diisi) dan mampu menciptakan Pilwali lawan kotak kosong sampai dua kali.(*)