BALIKPAPAN — Kepanikan melanda Kota Balikpapan, Kamis (9/10/2025) pagi. Gempa bumi berkekuatan 6,5 skala Richter mengguncang keras wilayah pesisir itu. Getaran hebat sekitar pukul 08.30 Wita membuat warga berhamburan keluar rumah, sementara di kawasan Kilang Pertamina Balikpapan, situasi sempat mencekam.
Suara alarm darurat meraung di seluruh area kilang milik PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit RU V Balikpapan. Sejumlah pekerja berlari menyelamatkan diri ketika peralatan bergetar hebat. Dalam hitungan detik, percikan api terlihat di area laboratorium dan menyulut kebakaran kecil yang membuat suasana semakin tegang.

Namun, tim tanggap darurat Pertamina bersama BPBD Balikpapan bergerak cepat. Dalam waktu singkat, kobaran api berhasil dijinakkan sebelum meluas ke area produksi.
“Memang sempat terjadi kebakaran kecil di laboratorium, tapi situasi berhasil kami kendalikan dengan cepat. Tidak ada dampak besar terhadap operasional utama kilang,” ujar General Manager PT KPI RU V Balikpapan, Novie Handoyo Anto.
Tak hanya area produksi, apartemen pekerja Amarilis Residence juga ikut merasakan dahsyatnya guncangan. Dinding retak dan sebagian plafon runtuh, menyebabkan dua pekerja luka berat, dua patah tulang, dan satu luka ringan.
“Dua korban luka berat langsung kami evakuasi ke Rumah Sakit Pertamina Pusat di Jakarta. Sementara korban lain dirawat di RS Balikpapan Baru (RSBB),” jelasnya.
Meski insiden ini meninggalkan duka, pihak perusahaan memastikan seluruh pekerja kini dalam penanganan intensif dan mendapatkan dukungan penuh.
Di tengah guncangan hebat, manajemen Pertamina memastikan kilang tetap beroperasi. Tidak ada penghentian produksi (shutdown), meski sempat dilakukan penurunan kapasitas sementara untuk menjaga keamanan.
“Alhamdulillah, kilang tetap beroperasi. Kami hanya menurunkan kapasitas ke level aman,” tambah Novie.
Sempat terjadi gangguan pada Distributed Control System (DCS) akibat getaran, yang menyebabkan keterlambatan pengendalian beberapa unit penting. Namun dalam waktu sekitar satu jam, sistem berhasil dipulihkan.
Kapasitas kilang diketahui sempat turun dari 200 MB ke 170 MB di unit CDU4, dan dari 60 MB ke 50 MB di unit CDU5. “Sekarang semua sudah kembali normal,” tegasnya.
Masyarakat Kalimantan Timur tak perlu khawatir. Meski sempat terguncang, pasokan bahan bakar minyak (BBM) untuk wilayah Kalimantan tetap aman.
“Kami sudah berkoordinasi dengan seluruh jaringan Pertamina Group. Tidak ada gangguan pasokan ke masyarakat,” ujar Novie lagi.
Menariknya, struktur kilang Pertamina Balikpapan memang dirancang tahan gempa hingga 7 skala Richter. Guncangan pagi tadi membuktikan kekuatan desain tersebut.
“Dengan gempa 6,5 SR tadi, Alhamdulillah fasilitas utama terbukti aman. Ini bukti sistem keamanan kami bekerja baik,” ungkapnya.
Meski demikian, pemeriksaan menyeluruh tetap dilakukan untuk memastikan tidak ada kerusakan tersembunyi di fasilitas vital.
Pertamina menegaskan, bahwa peristiwa ini hanyalah simulasi Emergency Drill level 2 dan menjadi pengingat penting akan kesiapsiagaan menghadapi bencana. Latihan darurat yang rutin dilakukan terbukti berperan besar dalam meminimalkan risiko.
“Ini bukti bahwa latihan emergency drill kami tidak sia-sia. Personel kami tangguh dan sigap dalam situasi genting,” ucap Novie bangga.
Selain fokus pada keselamatan pekerja, PT KPI RU V Balikpapan juga berjanji memberikan bantuan kepada warga sekitar yang terdampak, terutama di kawasan Kampung Baru Ilir, yang dilaporkan mengalami potensi longsor akibat getaran.
Penulis: Aprianto