spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Peringati Hari Bumi, Mentri Kehutanan Lepas Liarkan 6 Ekor Orangutan Ke Hutan Kehje Sewen

BALIKPAPAN – Memperingati Hari Bumi, Kementerian Kehutanan bekerja sama dengan Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo (Yayasan BOS) serta sejumlah mitra lainnya, melepasliarkan 6 ekor orangutan hasil rehabilitasi dari Samboja Lestari ke Hutan Kehje Sewen, yang terletak di Kabupaten Kutai Timur dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur pada Selasa (22/4/2025).

Mentri Kehutanan RI, Raja Juli Antoni, mengatakan bahwa dari 6 individu orangutan yang dilepasliarkan, terdapat 3 jantan dan 3 betina. Dan hari ini bukan sekadar seremoni, namun wujud nyata komitmen bersama untuk menjaga warisan alam Indonesia, khususnya spesies yang sangat penting, yaitu Orangutan Kalimantan.

“Hari ini telah dilepasliarkan 6 individu Orangutan yang telah di rehabilitasi di Pusat Penyelamatan Orangutan Samboja Lestari yang dikelola Yayasan BOS untuk dilepaskan di Muara Waheu. Kementerian Kehutanan berkomitmen untuk terus memperkuat kebijakan konservasi yang berbasis ilmu pengetahuan, pendekatan ekosistem dan partisipasi masyarakat,” ujarnya.

Lebih lanjut Mentri Kehutanan menjelaskan, melalui program-program seperti restorasi ekosistem, penguatan kawasan konservasi, rehabilitasi satwa liar, dan pemulihan habitat, Kementrian Kehutanan berupaya menghadirkan masa depan yang berkelanjutan bagi manusia dan alam. Bahkan, pihaknya juga ingin mendorong lahirnya lebih banyak kolaborasi seperti yang disaksikan hari ini.

Baca Juga:   MinEra Ajak Warga Balikpapan Rayakan Kemerdekaan Bareng "erafone Lebih Dekat"

“Konservasi spesies tidak bisa dilakukan hanya oleh Pemerintah, tetapi memerlukan dukungan dan partisipasi semua pihak, guna mengakselarasi tercapainya tujuan konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya. Untuk itu, partisipasi/peran serta masyarakat penting dan strategis dalam upaya konservasi, begitu juga halnya partisipasi dunia usaha memiliki peran strategis dalam pelestarian spesies,” jelasnya.

Konservasi bukan hanya tentang menyelamatkan spesies, tetapi juga tentang memperkuat hubungan antara manusia dan alam, menjaga warisan bagi anak cucu dan memastikan bahwa hutan tetap lestari untuk generasi mendatang.

Sementara itu, Ketua Pengurus Yayasan BOS, Jamartin Sihite, mengatakan bahwa pelepasliaran orangutan pada peringatan Hari Bumi ini menjadi pengingat yang kuat bahwa upaya rehabilitasi dan perlindungan satwa liar, khususnya orangutan yang kini berada di ambang kepunahan, adalah tanggung jawab bersama.

“Meski pelepasliaran terus dilakukan, tantangan yang dihadapi masih sangat besar, lebih dari 350 orangutan saat ini masih menunggu masa depan mereka di pusat rehabilitasi yang dikelola BOSF. Karena itu, perlindungan orangutan harus terus dilakukan dengan semangat membangun bumi yang adil dan lestari bagi semua ciptaan,” ujarnya.

Baca Juga:   Kapolda Kaltim Lepas 1.631 Personel Pengamanan TPS

Kolaborasi yang erat antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha dan lembaga konservasi adalah kunci untuk memastikan bahwa hutan tetap menjadi rumah yang aman bagi orangutan dan seluruh kehidupan yang bergantung padanya.

Penulis: Aprianto

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img