spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

DPRD Balikpapan Keberatan Jika Holywings Buka di Balikpapan

BALIKPAPAN – DPRD Kota Balikpapan merespon kabar adanya salah satu tempat hiburan malam terbesar di Indonesia yang akan masuk ke Kota Balikpapan, yakni Holywings. Kabar yang tengah ramai di sosial media ini pun sedang ramai menuai pro dan kontra di masyarakat.

Anggota DPRD Kota Balikpapan, Ari Sanda dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengatakan, bahwa dirinya sangat menolak keberadaan tempat hiburan malam tersebut jika benar akan membuka cabang di Kota Beriman ini.

“Dampak negatif yang akan ditimbulkan apabila Holywings sampai beroperasi di Balikpapan sangat besar untuk generasi muda,” ujarnya, Rabu (18/9).

Lebih lanjut Ari Sanda menjelaskan, tempat hiburan malam (THM) seperti Holywings sudah banyak ditentang di berbagai daerah. Pasalnya, tempat semacam itu pasti banyak dampak negatif yang akan ditimbulkan untuk generasi muda di Balikpapan.

“Hadirnya kelab malam Holywings di Balikpapan tentu tidak mencerminkan Kota Balikpapan yang memiliki moto kota “Madinatul Iman”,” jelasnya.

DPRD Kota Balikpapan akan terus mengawal sampai sejauh mana progres rencana akan masuknya Holywings di Kota Balikpapan. Sehingga Holywings bisa dipastikan betul-betul tidak berdiri di kota Balikpapan.

Baca Juga:   Respon Positif DPRD Soal Pemkot Gelar Pasar Murah, Suwanto: Buka di Tiap Kecamatan

“Kalau Holywings itu hanya berupa rumah makan, restoran atau sejenis cafe, kita akan terima. Tapi kalau ini kelab malam atau tempat hiburan, kami secara tegas menolak,” tegasnya.

Diakui dirinya, adanya salah satu tempat hiburan yang akan masuk di Balikpapan seperti Holywings memang bisa berdampak meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD). Namun, sumber PAD bukan hanya dari Holywings saja, melainkan masih banyak sumber PAD di Balikpapan yang bisa di maksimalkan untuk pendapatan daerah.

“Masih banyak sumber-sumber PAD yang kita bisa maksimalkan. Jadi cukup sudah tempat hiburan malam yang ada di Balikpapan, jangan sampai ditambah lagi,” tutupnya.

Penulis: Aprianto

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img