BALIKPAPAN – Demam permainan Lato-lato saat ini sudah hampir ada di seluruh Indonesia. Tak hanya anak-anak tetapi orang dewasa pun kini juga ikut memainkannya. Namun, di Kota Balikpapan saat ini sudah ada sekolah dasar (SD) yang melarang muridnya untuk membawa permainan yang tengah viral ini.
Adalah SDN 001 Balikpapan Tengah yang dengan tegas kepada muridnya untuk membawa lato-lato ke lingkungan sekolah.
Salah seorang guru SDN 001 Balikpapan Tengah, Anisa mengatakan, larangan membawa lato-lato ke sekolah ini sudah dilakukan sejak seminggu lalu. Hal ini karena banyaknya murid di sekolah yang mengalami luka memar pada bagian tangannya. “Sudah semingguan kita larang anak-anak untuk membawa lato-lato Mas,” ujarnya, Selasa (10/1/2023).
Lebih lanjut Anisa menjelaskan, luka lebam yang terjadi pada anak muridnya tidak hanya di bagian tangan saja, melainkan juga pada bagian wajah hingga kepala.
Dengan kondisi tersebut, pihak sekolah menilai jika anak murid pasti akan terganggu dalam mengikuti pelajaran. Karena menahan rasa sakit yang diakibatkan daari bermain lato-lato.
“Banyak yang luka biru memar mas. Nggak di tangan aja saya liat anak-anak itu. Ada yang di wajah juga kepalanya,” jelasnya.
“Jdi kami melarang keras para murid untuk membawa permainan lato-lato ke sekolah. Sudah sejak hari Senin kemarin mas,” tambahnya.
Selain menerapkan larangan membawa lato-lato ke sekolah, pihak sekolah juga telah memberikan pemahaman bagi para murid tentang bahaya bermain lato-lato. Karena jika dimainkan secara terus menerus, tali yang mengikat bola lato-lato itu bisa putus secara tiba-tiba dan bisa melukai tubuh para murid.
“Selain melarang keras, kami juga gak henti-hentinya memberikan pemahaman bagi para murid ya mas, terkait dampak buruk dari permainan lato-lato itu. Karena kan bola lato-lato itu diikat menggunakan tali ya, kalau terlalu sering dimainkan nanti talinya itu bisa putus tiba-tiba, dan bola lato-latonya itu bisa melukai anggota tubuh,” ujar Anisa lagi.
Oleh sebab itu, pihak sekolah langsung mengambil tindakan tegas dengan melakukan penyitaan lato-lato dari tangan murid, jika kedapatan membawa lato-lato ke sekolah.
“Kalau ada murid yang kedapatan membawa lato-lato ke sekolah ya langsung disita,” sebutnya.
Pihak sekolah pun juga telah meminta kepada pihak orang tua wali murid, agar meningkatkan pengawasan terhadap putra-putrinya saat bermain lato-lato di rumah atau di luar sekolah, karena jika tanpa pengawasan bisa membahayakan anak-anak. (Bom)