BALIKPAPAN – Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan saat ini tengah mewaspadai angka kasus penderita penyakit Tuberculosis (TBC) yang sudah menembus angka ribuan pasien.
Kepala DKK Balikpapan, Alwiati mengatakan, untuk kasus TBC di Kota Balikpapan saat ini mencapai 1.825 pasien, sehingga saat ini pihaknya tengah melakukan pemeriksaan yang serius kepada para pasien agar tidak menularkan kembali kepada keluarga terdekatnya.
“Penyakit ini harus dicegah, karena penularannya sangat cepat, karena keluarga merawat juga beresiko tertular,” ujarnya, Rabu (13/11).
Lebih lanjut Alwiati menjelaskan, bahwa pasien penderita TBC bisa sembuh total dengan catatan rutin mengkonsumsi obat yang diberikan dokter. Dan dari 1.825 kasus temuan tersebut, saat ini masih dalam proses pengamatan. Dimana saat ini dicoba mencari potensi pasien lainnya sehingga pihaknya akan melakukan pemeriksaan.
“Hal yang perlu terus dilakukan adalah memberikan edukasi bagaimana meningkatkan kesadaran masyarakat, untuk mengenali gejala TBC seperti batuk yang beberapa minggu tidak sembuh, tengah malam demam,” jelasnya.
Sementara itu Ketua Tim Kerja Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P3M) DKK Balikpapan, dr. I Dewa Gede Dony Lesmana mengatakan, pada prinsipnya skrining saat ini bisa dilaksanakan di semua Puskesmas.
“Skrining yang kita lalukan dengan menggunakan pemeriksaan dahak menggunakan alat tes cepat molekuler,” tambahnya.
DKK Balikpapan saat ini masih gencar melakukan kegiatan Pemberian Terapi Tuberkulosis yang diberikan kepada kontak erat dari penderita Tuberkulosis.
“Kasus TBC ini tantangannya cukup tinggi, karena kita mengobati orang yang sehat, jadi bukan pasiennya karena pasiennya minum obat TBC,” tegasnya.
Upaya ini akan terus dikejar untuk memenuhi target indikator tercapai target pencegahan Tuberkulosis. Pasalnya, satu kasus TBC beresiko sampai dengan 20 orang di sekitarnya. Maka dilakukan pemberian terapi kepada kontak erat yang ada disekitar rumah penderita TBC.
“Saat ini program skrining baik secara aktif maupun pasif, sudah gencar dilaksanakan oleh teman-teman Puskesmas. Dan di tahun 2025 rencananya kita akan mendapatkan dukungan dari Kementerian Kesehatan, namanya screening aktif Tuberkulosis,” tutupnya.
Dengan bantuan dari Kementerian Kesehatan, DKK Balikpapan akan melakukan skrining kepada 3.500 orang, dengan kriteria orang yang perokok, orang riwayat sakit diabet, orang gejala TBC seperti batuk lebih dari 2 minggu, berat badan menurun, berkeringat di malam hari dan sebagainya.
Penulis: Aprianto