BALIKPAPAN – Warga RT 19 Kelurahan Damai Baru, Kecamatan Balikpapan Selatan mengeluhkan penutupan akses jalan utama di kawasan Komplek Balikpapan Baru. Penutupan yang dilakukan Dinas Perhubungan (Dishub) Balikpapan itu membuat warga harus memutar jauh untuk menuju rumah, toko, maupun tempat usaha mereka.
Ketua RT 19 Balikpapan Baru, Jamal Saputra, mengatakan keresahan warganya karena kebijakan tersebut tidak disertai sosialisasi ataupun koordinasi sebelumnya.
“Warga berharap sekali ada solusi dari dinas terkait yang menutup jalan ini tanpa koordinasi dan memberikan informasi kepada warga,” ujarnya, Kamis (21/8/2025).
Hal senada disampaikan oleh Williem, seorang pemilik toko di kawasan tersebut. Ia mengaku kesulitan menjalankan aktivitas usahanya karena akses menuju tokonya kini terbatas.
“Kami jalan ke toko jadi sangat susah dan harus memutar jauh. Warga berharap segera diberikan solusi terkait jalan yang ditutup ini,” tambah Williem.
Selain itu, warga juga mempertanyakan apakah penutupan jalan akan berlangsung permanen, ataukah hanya diberlakukan pada jam-jam tertentu seperti saat jam kerja dan pulang kerja. Mereka berharap Dishub Balikpapan dapat mempertimbangkan opsi pemasangan portal yang bisa dibuka-tutup agar mobilitas warga tidak terganggu.
Masyarakat menantikan kejelasan dari Dishub Balikpapan terkait aturan penutupan jalan tersebut. Hingga kini, belum ada penjelasan resmi yang diterima warga mengenai alasan teknis penutupan maupun solusi alternatif yang disiapkan.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Balikpapan, Muhammad Fadli Pathurrahman, mengatakan bahwa saat ini pihaknya telah membatalkan penutupan jalan tersebut, sambil melakukan evaluasi.
“Kami dari Dinas Perhubungan sementara membatalkan penutupan jalan sambil mengevaluasi,” ujarnya.
Lebih lanjut Kadishub menjelaskan, bahwa tujuan adanya penutupan jalan tersebut adalah dalam rangka menertibkan lalulintas.
“Dan kalau putaran itu dianggap jauh, sebenarnya tidak jauh karena kita coba lewat Valda itu hanya sekitar 50 meter,” jelasnya.
Kadishub menegaskan, masyarakat Balikpapan perlu merubah budaya untuk berlalulintas dalam rangka mengurangi resiko kecelakaan yang ada di wilayah tersebut.
Penulis: Aprianto