BALIKPAPAN – Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud didampingi pejabat Pemkot Balikpapan dan External General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Alexander Susilo meninjau sejumlah SPBU yang kemarin sempat ramai antrean karena kondisi kekosongan BBM jenis Pertamax, pada Rabu (21/5/2025) malam.
Terdapat tiga SPBU di Kota Balikpapan yang dilakukan peninjauan langsung, diantaranya SPBU Grand City, SPBU MT Haryono dan SPBU Sepinggan. Ketiga SPBU ini memang mengalami antrean yang cukup panjang pada hari Senin dan Selasa kemarin.
Usai meninjau ketiga SPBU tersebut, Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, mengatakan kondisi saat ini sudah kembali normal. Ia pun memastikan bahwa distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) telah berjalan lancar, dan pasokan BBM di Kota Balikpapan dalam keadaan aman.
“Saya atas nama Pemerintah Kota Balikpapan ucapkan terima kasih kepada warga Balikpapan atas keluh kesah dan kesabaran yang telah disampaikan. Kami bersama jajaran Pertamina Patra Niaga telah turun langsung untuk memastikan bahwa SPBU beroperasi selama 24 jam penuh, guna mendukung kelancaran distribusi BBM di kota ini,” ujarnya.
Lebih lanjut Wali Kota Balikpapan menjelaskan, bahwa pasokan BBM yang sebelumnya terhambat kini telah kembali masuk ke Balikpapan. Kendaraan pengangkut BBM yang sempat tertunda pengirimannya kini telah beroperasi normal.
“Kita pastikan kendaraan-kendaraan pengangkut BBM yang dijanjikan telah tiba. Antrean di SPBU juga sudah kembali normal. Kami imbau masyarakat untuk tidak panik. SPBU tetap buka, bahkan beberapa di antaranya siaga 24 jam,” jelasnya.
Wali Kota Balikpapan juga meminta pihak Pertamina untuk melakukan langkah antisipatif kedepan agar kejadian serupa tidak kembali terjadi. Rahmad menegaskan bahwa keterlambatan distribusi tidak hanya berdampak pada Pertamax, tetapi juga pada gas LPG yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat.
“Saya sudah koordinasikan langsung dengan General Manager Pertamina. Kami minta agar distribusi ke depan bisa lebih stabil. Tidak hanya BBM, gas LPG juga harus diperhatikan. Kami juga menyarankan agar Pertamax bisa mulai diproduksi langsung di kilang Balikpapan, agar tidak lagi tergantung kiriman dari luar,” tegasnya.
Pemkot Balikpapan juga menyatakan kesiapan membantu Pertamina apabila terjadi kendala dalam proses distribusi, termasuk menyediakan armada tambahan untuk mobilisasi bahan bakar.
Penulis: Aprianto