BALIKPAPAN – Sempat viral beberapa hari lalu, kejadian sebuah kendaraan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan menyeruduk sebuah mobil saat kejadian kebakaran di kawasan Jalan Ahmad Yani, Gang Tirta Sari, RT 53 Kelurahan Gunung Sari Ilir.
Kepala BPBD Kota Balikpapan, Usman Ali, mengatakan bahwa bahwa tidak ada unsur kesengajaan. Warga untuk tidak menghalangi laju kendaraan pemadam kebakaran ketika bertugas di lapangan. Mobil damkar tersebut terpaksa mendorong sebuah kendaraan pribadi yang tak kunjung menepi di jalur kosong, meski sudah berulang kali di beri peringatan.
“Mobil pemadam kebakaran adalah kendaraan yang harus diprioritaskan. Dalam video yang beredar, terlihat mobil pribadi di depan tidak segera menepi meskipun jalur di depannya kosong. Dari informasi yang kami terima, pengemudi kendaraan itu seorang ibu-ibu yang kemungkinan kebingungan,” ujarnya, Selasa (15/7/2025).
Lebih lanjut Usman Ali menjelaskan, bagi BPBD Kota Balikpapan, kejadian ini bukan hanya soal satu insiden. Di lapangan, petugas sering kali terhambat oleh warga yang memarkir kendaraan sembarangan atau malah berkerumun di sekitar lokasi kebakaran.
“Masyarakat perlu memahami bahwa kebakaran bukan sekadar tontonan, melainkan situasi darurat yang membutuhkan respons cepat dan tepat,” jelasnya.
Usman juga menegaskan bahwa masyarakat harus menghentikan kebiasaan berbahaya seperti mengekor di belakang mobil damkar hanya demi menonton kebakaran. “Banyak yang justru mengekor dari belakang karena ingin menonton. Ini sangat berbahaya,” tegasnya.
Selain mengedukasi warga, BPBD Kota Balikpapan juga terus mengingatkan para pengemudi damkar untuk tetap waspada di jalan. Meski memiliki prioritas, sopir damkar tidak dibenarkan melaju sembarangan.
“Kami selalu mengingatkan agar sopir tetap berhati-hati. Mobil damkar bukan kendaraan yang kebal hukum. Tapi kami juga dituntut untuk merespons cepat karena waktu tanggap maksimal hanya 15 menit,” tambah Usman.
Ia pun mengungkapkan risiko di lapangan bukan hanya datang dari pengendara lain. Dalam beberapa kasus, justru petugas damkar sendiri menjadi korban. “Apalagi di malam hari, visibilitas sangat terbatas. Bahkan pernah terjadi insiden di mana petugas kami sendiri terlindas truk saat kendaraan sedang mundur,” tutupnya.
Penulis: Aprianto