BALIKPAPAN – Sampah di Kota Balikpapan tiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Hal ini didukung dengan semakin banyaknya peduduk di Kota Minyak.
Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan, sampah yang masuk ke Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Manggar setiap harinya mencapai 380-400 ton. Sampah-sampah ini didominasi oleh sampah rumah tangga.
Kepala DLH Kota Balikpapan, Sudirman Djayaleksana mengatakan, untuk menekan sampah yang masuk ke TPA Manggar maka di tahun 2023 ini pihaknya akan membuat program 3R (Reuse, Reduce dan Recycle) di tingkat Kelurahan dan Kecamatan.
“Jadi nanti di tiap kelurahan dan kecamatan ada posko 3R-nya. Di situ akan ada petugas juga yang akan memilah-milah dan akhirnya baru masuk ke TPA Manggar,” ujarnya, Selasa (21/2/2023).
Lebih lanjut Sudirman menjelaskan, program 3R di Kelurahan dan Kecamatan ini untuk menekan volume sampah yang masuk ke TPA Manggar. Pasalnya, saat ini TPA Manggar sudah nyaris over kapasitas.
“TPA Manggar itu sudah full, nggak bisa bertahan lagi. Estimasi itu cukup menampung 3 tahun atau sampai di tahun 2026 saja,” jelasnya.
Meski memiliki jalan keluar, seperti menambah luasan lahan lagi dengan cara pembebasan lahan, namun DLH tak ingin cara itu dilakukan dulu. Dan hanya memilih untuk menekan masuknya sampah dari setiap rumah tangga.
“Kalau bebaskan lahan bisa, tapi butuh proses cukup panjang. Kan kalau kita tekan volumenya ini bisa jadi solusinya,” tambahnya.
Sudirman menegaskan, untuk menekan sampah yang masuk ke TPA Manggar sebesar 26 persen ini, tidak hanya mengandalkan program 3R di Kelurahan dan Kecamatan. Tetapi juga mengaktifkan kembali bank-bank sampah. (Bom)