BALIKPAPAN – Musibah kebakaran terjadi di Kota Balikpapan, tepatnya dikawasan Jalan Inpres RT 48 Muara Rapak, Balikpapan Utara pada Jumat (11/4/2025) sekitar pukul 16.15 wita. Kepulan asap tebal membumbung tinggi disertai kobaran api yang cukup besar. Terlihat sejumlah warga sekitar rumah yang terbakar, berusaha menyelamatkan barang berharga.
Ketua RT 48 Muara Rapak, Aisyah, mengatakan bahwa saat kejadian dirinya hanya melihat kepulan asap. Namum dirinya langsung menuju kerumah yang terbakar milik Nur Hasanah.
“Saya tadi itu ada di acara. Liat ada asap, kebakaran langsung kesana. Rumahnya Ibu Nur Hasanah, disitu ada 4 jiwa 2 Kepala Keluarga,” ujarnya.
Pemilik rumah sempat ingin menyelamatkan barang berharga, namun diselamatkan oleh tetangganya karena api sudah membesar dan membahayakan.
“Dia di bawa ke rumah sakit atau puskesmas, karena kena luka bakar pas mau ngambil apa gitu. Tetangga tadi yang narik, bahkan sempat pingsan dia,” jelasnya.
Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan yang menerima laporan kebakaran langsung menerjunkan sedikitnya 15 unit mobil pemadam dari 6 UPT yang ada. Selaimln itu, beberapa unit damkar juga terlibat dalam proses pemadaman api, seperti unit dari Pertamina, Polda Kaltim dan Angkatan Laut (AL).
Kepala BPBD Kota Balikpapan, Usman Ali, mengatakan bahwa bangunan yang terbakar hanya satu unit rumah dengan 3 lantai, serta terdampak kepada satu rumah di sisi bagian sebelah kanan.
“Yang terbakar memang satu rumah, tapi bertingkat tiga. Dimana dua lantai keatas dan satu kebawah,” ujarnya.
Lebih lanjut Usman Ali menjelaskan, bahwa pihak BPBD belum mengetahui penyebab terjadinya kebakaran tersebut dan lebih memilih menyerahkannya penyelidikan kepada pihak kepolisian.
“Kita pastikan tidak ada korban jiwa. Meski awalnya sempat ada informasi bahwa ada seorang anak yang tertinggal di dalam rumah, namun setelah dilakukan pengecekan semua anggota keluarga selamat,” jelasnya.
Petugas BPBD Kota Balikpapan berhasil memadamkan api sekitar 60 menit. Hal ini dikarenakan kendala jalan yang sempit serta banyaknya warga yang menonton dan menaruh sembarangan kendaraannya.
Penulis: Aprianto
