spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Roadshow ke Penajam: Margono, dari Camat hingga Kepala Disperindagkop

JUMAT (3/10) pagi tadi saya kembali melakukan roadshow ke Penajam Paser Utara (PPU). Agenda semacam ini sudah menjadi rutinitas kami di perusahaan media yang tergabung dalam jaringan Media Kaltim News Network (MKN).

Setiap roadshow selalu kami gunakan untuk bertemu relasi dan mitra kerja di daerah. Kali ini, tujuan kami menemui Margono Hadi Sutanto, Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Disperindagkop) PPU. Nama yang tak asing bagi kami. Sebab, sejak masih menjabat Kepala Satpol PP, Margono sudah menjalin komunikasi dan kerja sama dengan Media Kaltim.

Saya datang bersama tim lengkap. Dari Biro PPU dan juga Biro Ibu Kota Nusantara (IKN). Seperti biasa, kunjungan kami bukan sekadar formalitas, melainkan menjadi ruang diskusi yang terbuka. Banyak hal yang dibicarakan. Mulai dari program Disperindagkop, strategi penataan pasar, hingga bagaimana masyarakat bisa lebih cepat mengetahui kebijakan pemerintah.

Margono menekankan satu hal yang relevan dengan dunia kami: komunikasi publik. Ia menegaskan, pemerintah tidak bisa lagi hanya mengandalkan cara lama. Media digital adalah jembatan paling efektif, sebab cepat diakses dan lebih dekat dengan masyarakat. “Dulu media cetak terbatas, kini digital mudah diakses. Biar bagaimanapun, komunikasi paling efektif pemerintah dengan masyarakat ya melalui media,” ujarnya.

Baca Juga:   Bawaslu Kuat, Demokrasi Tidak Mudah Dibeli
– Pertemuan tim Media Kaltim bersama Kadis Disperindagkop PPU, Margono Hadi Sutanto. Foto: mediakaltim.com

Perjalanan karier Margono sendiri cukup panjang. Sebelum menjabat Kepala Satpol PP, ia pernah menjadi Camat Babulu, kemudian dipercaya sebagai Kabag Pemerintahan di lingkup Pemkab PPU. Dari sana, ia dikenal sebagai birokrat yang aktif turun ke lapangan, dekat dengan masyarakat, dan responsif menindaklanjuti persoalan. Karakter itulah yang ia bawa ke Satpol PP, menegakkan perda miras hingga menempatkan personel di setiap kecamatan agar pelayanan ketertiban lebih dekat.

Kini, di Disperindagkop, semangat yang sama terlihat jelas. Margono fokus pada pembenahan pasar tradisional, menggerakkan program “Bela Beli” produk lokal, hingga mendorong pembentukan Koperasi Merah Putih di desa dan kelurahan. Ia juga memimpin persiapan Expo UMKM dan forum investasi, serta tanggap terhadap persoalan sehari-hari, misalnya keluhan soal kualitas BBM di SPBU yang langsung ia tindaklanjuti bersama Polres.

Margono adalah contoh birokrat yang memahami arti ekosistem. Bagaimana rantai komunikasi, ekonomi, dan kepercayaan publik harus berjalan beriringan. Dari urusan pemerintahan desa, ketertiban umum, hingga penguatan ekonomi rakyat, ia selalu menempatkan komunikasi sebagai kunci. Dan di situlah kami, media lokal, hadir mengambil peran. Kerja sama bukan sekadar soal paket publikasi, melainkan tentang memastikan pesan pemerintah sampai, dipahami, dan dipercaya masyarakat.

Baca Juga:   Ngopi Bareng Wartawan di Hutan Mahoni, Bupati dan Wabup Kukar Pilih Mendengar Sebelum Memerintah

Pertemuan kami ditutup dengan kesepahaman: pemerintah butuh media, media butuh pemerintah. Keduanya saling menopang, saling menguatkan. Di era digital ini, sinergi itu bukan hanya penting, tapi mutlak. (*)

Oleh: Agus Susanto, S.Hut., S.H., M.H.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img