BALIKPAPAN — Upaya Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) dalam meningkatkan ketersediaan air bersih mulai membuahkan hasil. Program rehabilitasi sumur di kawasan Baru Ulu kini menunjukkan hasil positif, di mana sumur tersebut mampu menghasilkan debit air antara 12 hingga 15 liter per detik. Tambahan kapasitas ini diharapkan dapat memperluas cakupan layanan air bersih di wilayah Kampung Baru, yang selama ini menjadi kawasan padat penduduk dengan kebutuhan air tinggi.
Direktur Utama PTMB, Yudhi Saharuddin, menjelaskan bahwa rehabilitasi sumur menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk menambah pasokan air bersih di wilayah yang mengalami defisit produksi.
“Ini adalah salah satu program kami untuk merehabilitasi sumur yang pernah disampaikan sebelumnya. Alhamdulillah, hasilnya antara 12 sampai 15 liter per detik. Dengan tambahan debit itu, layanan di Kampung Baru akan meningkat,” ujarnya, Jumat (7/11/2025).
Saat ini, kapasitas produksi terpasang di wilayah tersebut mencapai sekitar 50 liter per detik, namun selama ini hanya mampu menghasilkan 19 hingga 20 liter per detik. Dengan adanya tambahan air dari sumur yang telah direhabilitasi, cakupan layanan diperkirakan meningkat hingga 9 persen.
Tak hanya memperbaiki sumber air, PTMB juga berencana melakukan perbaikan jaringan distribusi, terutama di kawasan Batu Arang, yang kerap mengalami kebocoran akibat praktik illegal tapping.
“Mudah-mudahan semua program berjalan sukses. Insya Allah, pada tahun 2026 cakupan layanan di Kampung Baru sudah meningkat dan keluhan warga bisa berkurang,” jelasnya.
Kabar baik ini disambut antusias warga sekitar. Ketua RT 23 Baru Ulu, Juhaini A.R, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada PTMB atas program tersebut. Ia menuturkan bahwa warga di lingkungannya sudah lama menghadapi kesulitan air bersih, bahkan hingga 15 tahun terakhir.
“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih. Warga yang belum punya sambungan PDAM kini punya harapan untuk mendapat air bersih. Mudah-mudahan permohonan warga kami bisa disetujui,” ujarnya.
Menurutnya, selama ini warga saling membantu dengan menyalurkan air dari rumah yang memiliki sambungan PDAM ke tetangga yang belum memiliki akses.
“Warga kami sudah seperti saudara. Yang punya PDAM menyalurkan air ke yang belum punya. Karena bagi kami, air itu sama pentingnya seperti beras — kalau tidak ada air, susah hidupnya,” tambah Juhaini.
Dengan tambahan debit dari sumur hasil rehabilitasi tersebut, masyarakat Baru Ulu dan Kampung Baru kini menaruh harapan besar agar persoalan kekurangan air bersih yang telah berlangsung bertahun-tahun akhirnya bisa teratasi.
Penulis: Aprianto




