spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Puskesmas Karang Joang Simulasikan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan melalui Puskesmas Karang Joang mulai melakukan uji coba program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) pada Selasa (4/2). Untuk uji coba ini, baru dilakukan kepada warga yang berulang tahun saja, namun kedepannya kepada seluruh warga termasuk anak sekolah.

Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, Setyo Budi Basuki, yang turut hadir menyaksikan uji coba ini mengatakan, tujuan program ini adalah untuk mendeteksi dini penyakit yang ada pada masyarakat. Sehingga saat terdeteksi bisa langsung di obati.

“Ini salah satu program Asta Cita Presiden yang tujuannya adalah memberi jaminan kesehatan kepada setiap masyarakat. Namun dalam uji coba ini baru mereka yang berulang tahun pada bulan ini atau bulan depan dan seterusnya. Tapi kedepannya semua akan mendapatkan program ini,” ujarnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan, Alwiati, menambahkan, bahwa layanan ini dapat diakses oleh masyarakat melalui aplikasi Satu Sehat.

“Untuk mendapatkan layanan kesehatan gratis ini, masyarakat diharapkan mengunduh aplikasi Satu Sehat dulu. Setelah itu, mereka harus melakukan proses verifikasi di Puskesmas setempat. Nantinya, petugas kami akan melakukan verifikasi agar masyarakat bisa mengakses seluruh fitur dalam aplikasi tersebut,” jelasnya.

Baca Juga:   Gelar Razia, Satpol PP Temukan 7 THM Melanggar SE Wali Kota Balikpapan

Setiap warga dapat mengakses layanan kesehatan di Puskesmas sesuai dengan wilayah faskes masing-masing. Pemeriksaan kesehatan yang diberikan bervariasi, tergantung pada usia pasien.

“Bayi, balita, dewasa, hingga lansia akan mendapatkan layanan kesehatan yang berbeda sesuai dengan petunjuk teknis yang telah ditetapkan,” tambah Alwiati.

Untuk mendukung program ini, Puskesmas Karang Joang telah menyiapkan tenaga kesehatan (Nakes) dan fasilitas medis yang diperlukan. Saat ini, Puskesmas memiliki sekitar 60 tenaga kesehatan yang akan melayani pasien.

“Memang dari segi SDM, jumlahnya tidak sebanyak di kota-kota besar seperti Jakarta, sehingga pelayanan kesehatan gratis ini akan dibatasi per hari. Berdasarkan uji coba sebelumnya, satu pasien membutuhkan sekitar satu jam untuk pemeriksaan, terutama jika mendapatkan layanan tambahan seperti USG atau EKG,” tegas Alwiati.

Dengan keterbatasan tenaga medis, Puskesmas menargetkan maksimal 5 pasien per hari untuk layanan kesehatan gratis ini. “5 pasien per hari sudah cukup banyak, mengingat kami juga tetap melayani pasien reguler yang datang berobat,” tutupnya.

Penulis: Aprianto

Baca Juga:   Sekda Kaltim: Tidak Ada Alasan Bagi Pemkab/Pemkot untuk Tidak Mendukung LPTQ
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img