ADA suasana berbeda di Kota Bontang pekan ini. Ratusan wartawan dari berbagai daerah di Kalimantan Timur (Kaltim) datang, bukan untuk meliput, tapi untuk bertanding dalam ajang Pupuk Kaltim Porwada 2025 yang digelar pada 17–19 Oktober.
Saya salut atas kerja keras pengurus PWI Bontang di bawah komando Suriadi Said, bersama seluruh panitia di Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) yang dipimpin Aidil Kundara. Sejak setahun lalu, mereka sudah mempersiapkan diri sebagai tuan rumah. Mulai dari menyusun proposal, mencari sponsor, menyiapkan arena pertandingan, hingga menata teknis pelaksanaan. Semua dijalankan dengan semangat kebersamaan. Tanpa pamrih.
Tidak mudah menggelar acara sebesar ini. Apalagi Pekan Olahraga Wartawan Daerah (Porwada) bukan sekadar lomba olahraga, tetapi juga ajang silaturahmi dan seleksi menuju tingkat nasional, Porwanas.

Hal yang paling menentukan tentu dukungan dana dan fasilitas. PT Pupuk Kaltim menunjukkan komitmen besar sebagai sponsor utama, sementara Pemkot Bontang memberikan dukungan penuh di semua lini. Kolaborasi keduanya menjadi penopang utama keberhasilan ajang ini. Karena itu, Porwada 2025 resmi mengusung nama Pupuk Kaltim Porwada 2025 sebagai wujud sinergi antara insan pers, pemerintah daerah, dan dunia industri.
Menjelang pelaksanaan, semangat tampak menyala di seluruh daerah. Kontingen dari Kutai Barat, Kutai Timur, hingga Penajam Paser Utara dilepas secara resmi oleh pemerintah daerah masing-masing. Seragam baru dikenakan dengan bangga. Bendera PWI dikibarkan tinggi, dan yel-yel penuh semangat menggema di setiap halaman kantor bupati. Dari Berau hingga Balikpapan, suasana sama: antusias dan optimistis. Semua ingin membawa pulang prestasi, tapi lebih dari itu, ingin membawa nama baik daerah dan menjaga kehormatan profesi wartawan.
Ada sembilan cabang olahraga yang dipertandingkan: futsal, bulu tangkis, tenis meja, atletik, catur, domino, e-sport, biliar, dan jurnalistik. Sebanyak 260 wartawan dari sembilan kabupaten/kota ikut serta. Samarinda datang dengan kontingen terbanyak, disusul Bontang sebagai tuan rumah.

Porwada ini bukan hanya soal menang atau kalah. Ini tentang solidaritas. Di lapangan futsal atau di meja biliar, tidak ada lagi sekat antar media. Semua satu semangat: menjaga sportivitas dan mempererat persaudaraan. Wartawan yang biasanya bersaing di ruang redaksi, kini bahu-membahu di arena olahraga.
Porwada ini juga menjadi ajang promosi bagi Kota Bontang. Wartawan dari seluruh Kaltim akan menulis, memotret, dan membawa pulang kesan baik tentang kota ini. Itu nilai tambah yang tak ternilai.
Sebagai bagian dari keluarga besar PWI, saya bangga. Porwada 2025 membuktikan bahwa insan pers bukan hanya pandai menulis, tetapi juga bisa menjadi teladan dalam semangat kerja sama dan sportivitas.
Selamat datang di Bontang, rekan-rekan wartawan se-Kaltim. Mari bertanding dengan semangat dan bersahabat. Karena di balik setiap keringat dan tawa di lapangan, ada pesan yang ingin kita tunjukkan: pers yang kuat lahir dari kebersamaan.
Oleh: Agus Susanto, S.Hut., S.H., M.H.
Wakil Ketua Bidang Pembinaan Daerah PWI Kaltim



                                    
