NUSANTARA – PT PLN (Persero) melalui Unit Induk Distribusi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (UID Kaltimra) terus memperkuat sistem kelistrikan di Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan menghadirkan Battery Energy Storage System (BESS) berkapasitas 8 megawatt (MW). Fasilitas ini menjadi langkah strategis untuk memastikan keandalan pasokan listrik di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), khususnya di lingkungan Istana Negara.
BESS tersebut telah diresmikan pada Oktober 2025 dan dirancang sebagai sistem cadangan otomatis yang akan bekerja saat terjadi gangguan pada jaringan transmisi. Dengan dukungan teknologi mutakhir, suplai listrik ke Istana Negara tetap terjaga tanpa pemadaman maupun gangguan kedip.
Manager Komunikasi PLN UID Kaltimra, Darry Giovanno, mengatakan bahwa BESS berfungsi sebagai pengaman utama kelistrikan di kawasan vital. Saat sistem transmisi mengalami gangguan, BESS akan langsung mengambil alih pasokan listrik secara otomatis sehingga seluruh aktivitas di kompleks Istana Negara tetap berjalan normal.
“BESS kami siapkan untuk menjamin keandalan listrik di lokasi-lokasi penting. Ketika terjadi gangguan, sistem ini akan langsung bekerja tanpa jeda, sehingga operasional di dalam kawasan tidak terganggu,” ujar Darry saat media visit di fasilitas BESS 8 MW di kawasan IKN, Selasa (16/12/2025).
Menurutnya, kehadiran BESS tidak mengubah konfigurasi sistem kelistrikan yang telah ada. Kawasan IKN dan KIPP sebelumnya telah terhubung secara optimal dengan jaringan listrik Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara melalui saluran transmisi dan gardu induk yang beroperasi. BESS hanya berperan sebagai penguat tambahan untuk meningkatkan keandalan pasokan.
“Secara teknis tidak ada perubahan sistem. IKN sudah terintegrasi dengan sistem Kaltim–Kaltara, dan BESS ini berfungsi sebagai lapisan pengaman tambahan,” jelasnya.
Dengan kapasitas 8 MW dan beban listrik Istana Negara yang diperkirakan sekitar 1 MW, BESS mampu menyuplai energi hingga delapan jam. Durasi tersebut dinilai cukup aman untuk menunggu proses pemulihan sistem kelistrikan utama.
“Cadangan energi yang tersedia memberi kami waktu yang memadai untuk menjaga stabilitas pasokan hingga sistem utama kembali normal,” tambah Darry.
Dari sisi operasional, BESS dilengkapi sistem otomatis dan dipantau secara real time dari pusat pengaturan sistem PLN di Balikpapan. Berbasis teknologi digital, fasilitas ini tidak memerlukan banyak personel di lokasi, cukup satu hingga dua petugas untuk pengawasan berkala.
Ke depan, PLN membuka peluang pemanfaatan BESS tidak hanya sebagai cadangan listrik Istana Negara, tetapi juga untuk mendukung fasilitas vital lainnya di kawasan IKN seiring perkembangan ibu kota baru. Dalam kesempatan yang sama, awak media juga meninjau fasilitas GIS 4 (Gas Insulated System), yaitu gardu induk yang menjadi bagian penting dalam penyaluran listrik ke kawasan IKN.
Penulis: Aprianto




