BALIKPAPAN – Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik, menegaskan pentingnya kemandirian pangan bagi daerah. Menurutnya, ketahanan pangan tercapai jika setidaknya setiap desa di Kaltim memiliki minimal 5 hektare lahan yang ditanami tanaman pangan.
“Masa iya di Mahakam Ulu tidak bisa cari 5 hektare untuk menanam jagung?” ujar Akmal dalam Rapat Koordinasi Pangan Tanaman Pangan Hortikultura se-Kaltim di Balikpapan, Senin (26/2/2024).
Akmal menjelaskan, selama ini Kaltim kurang fokus dalam membangun ketahanan pangan. Ia melihat program-program yang ada lebih banyak berorientasi pada impor pangan daripada mendorong produksi lokal.
Akmal mencontohkan keberhasilan TNI melalui Kodam VI Mulawarman dalam menghadirkan air dan tanaman yang tumbuh subur di wilayah Kaltim.
“Masa kita kalah sama TNI?” tanya Akmal.
“Kita tidak pernah ingin mandiri di sisi pangan. Bukan tidak bisa, tapi tidak pernah ada keinginan,” tambahnya.
Ia menyatakan bahwa mulai tahun 2024, semua hibah dan bantuan dari Pemprov Kaltim akan difokuskan pada pengembangan sektor pertanian. “Saya ingin kita fokus ke bidang pertanian. Mau pertanian tradisional terbuka atau modern, terserah. Saya tidak peduli, yang penting fokus ke pertanian,” jelasnya.
Akmal juga meminta agar para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) menjadi contoh bagi petani dalam bertani. Ia mendorong agar setiap PPL memiliki lahan minimal 1 hektare untuk ditanami tanaman pangan.
“530 PPL di Kaltim, masing-masing punya lahan 1 hektare saja dan tanam cabai, sudah selesai kok. Kita ini jangan cuma copy-paste program, kasih ke ahlinya, kasih ke PPL,” tutupnya.
Akmal berharap dengan fokus dan kerja sama semua pihak, Kaltim dapat mencapai kemandirian pangan dalam waktu dekat.
Penulis: Aprianto
Editor: Nicha R