BALIKPAPAN – Pertamina bersinergi dengan Pemerintah Kota Balikpapan untuk mendistribusikan sebanyak 560 tabung gas LPG 3 kg selama lima hari Pasar Murah digelar, sebagai bentuk komitmen dalam mendukung kebutuhan masyarakat. Langkah ini merupakan bagian dari upaya Pertamina dalam memastikan ketersediaan energi yang terjangkau bagi warga setempat.
Selain itu, Pertamina juga menggencarkan program Tretin yang mendorong masyarakat untuk menukarkan tabung gas LPG 3 kg mereka dengan tabung berkapasitas lebih besar, yakni 5,5 kg. Program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energi tetapi juga memberikan keuntungan lebih bagi masyarakat.
Sales Branch Manager Gas VI Kaltimut, Ahad Jabbar Syaifullah, mengatakan bahwa sebagai bentuk apresiasi kepada warga yang berpartisipasi dalam program ini, Pertamina akan mengadakan undian berhadiah hingga Agustus 2025. Hadiah utama yang ditawarkan adalah sepeda motor bagi beberapa konsumen yang aktif menukarkan tabung mereka dari 3 kg ke 5,5 kg.
“Program ini sangat menarik dan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai manfaat produk komersial kami, yakni Bright Gas, yang lebih efisien dan aman digunakan,” ujarnya, Senin (24/2/2025).
Lebih lanjut Ahad menjelaskan, terkait biaya penukaran, masyarakat hanya perlu membayar biaya isi ulang sebesar Rp 105.000, sedangkan tabung 5,5 kg diberikan secara gratis dengan syarat menukarkan dua tabung LPG 3 kg. Dengan demikian, masyarakat hanya perlu mengganti biaya isi ulangnya tanpa dikenakan biaya tambahan untuk tabung baru.
“Dengan adanya program ini, Pertamina berharap semakin banyak masyarakat yang beralih ke tabung LPG yang lebih besar, sehingga dapat meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi ketergantungan terhadap LPG subsidi,” jelasnya.
Dalam sehari selama berada di Pasar Murah, Pertamina menyediakan 50 tabung LPG 5,5 kg yang siap ditukar oleh masyarakat.
Salah seorang warga Sepinggan Raya, Sulis, mengatakan bahwa dirinya melakukan penukaran tabung tersebut karena sulitnya mendapatkan tabung LPG 3 kg saat ini. Andai ada pun ia mengaku, harganya cukup tinggi.
“Susah sekarang yang melon ini. Sudah ada, di sekitar Sepinggan mahal. Kalau ini kan enak banyak stok, nggak berat juga di bawa,” ujarnya.
Penulis: Aprianto