BALIKPAPAN – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan menyampaikan bahwa realisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di kota ini masih dalam tahap awal. Hingga pertengahan September 2025, baru ada 43 sekolah yang menerima manfaat dari program ini.
Kepala Disdikbud Balikpapan, Irfan Taufik, mengatakan bahwa pelaksanaan program dilakukan dengan sistem pengawasan ketat, termasuk peninjauan terhadap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Dari 708 total satuan pendidikan yang terdata, baru dua kecamatan yang mulai merealisasikan program, yakni Balikpapan Kota dan Balikpapan Selatan.
“Realisasi saat ini baru mencakup 43 sekolah dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 25.661 siswa, dari jenjang PAUD hingga SMA,” ujarnya, Senin (22/9/2025).
Lebih lanjut Irfan Taufik menjelaskan, sejauh ini respon dari sekolah hingga orang tua yang menerima program MBG masih positif dan belum adanya keluhan.
“Respons dari sekolah positif, bahkan sangat positif. Selama ini tidak ada keluhan dari siswa maupun pihak sekolah. Alhamdulillah, tidak ada laporan kejadian keracunan. Semua berjalan baik,” jelasnya.
Program MBG akan menyasar 708 satuan pendidikan di Kota Balikpapan, yang terdiri atas 140 lembaga PAUD (TK, KB), 79 SD, 200 SMP, 5 SKB, dan sejumlah SMA. Total siswa yang akan menerima manfaat program ini mencapai 114.857 orang.
Meski begitu, Irfan Taufik mengakui bahwa proses realisasi program masih berlangsung secara bertahap. Hingga kini, baru sembilan SPPG yang beroperasi, dan dua Kecamatan yang menjadi lokasi pelaksanaan awal.
Untuk menjamin kelancaran program, Pemkot Balikpapan membentuk Satgas MBG yang terdiri atas berbagai instansi, termasuk Dinas Kesehatan Kota, Dinas Perikanan dan Pertanian, serta Dinas Pendidikan.
“Dinas Kesehatan bertugas memeriksa kelayakan makanan secara kesehatan dan gizi, sementara Dinas Perikanan dan Pertanian memastikan ketersediaan bahan pangan. Dinas Pendidikan fokus pada pendistribusian ke sekolah-sekolah,” tambah Irfan.
Program MBG diharapkan menjadi bagian dari upaya strategis pemerintah dalam meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan siswa di lingkungan pendidikan.
Penulis: Aprianto
