BALIKPAPAN – Ribuan penumpang KM Mutiara Ferindo VI dari Surabaya tujuan Balikpapan kecewa terhadap pelayanan dan fasilitas yang ada di dalam kapal tersebut. Pasalnya, para penumpang mendapatkan makanan tak layak alias basi dan kamar mandi yang airnya meluber.
Salah seorang penumpang, Reza mengatakan, selama di atas kapal dirinya bersama rekannya hanya makan makanan yang dibawa. Sementara makanan dari pihak kapal tidak bisa dimakan. “Payah ini kapal. Kita kelaparan di kapal. Kami selama di atas makan yang kami bawa aja,” ujarnya.
Dengan kondisi tersebut, situasi di dalam kapal sempat keos. Pasalnya, para penumpang menjarah kantin yang menyediakan makanan. “Ya kita makan yang ada aja, yang bisa dimakan pokoknya. Ada mie ya dimakan aja sudah,” tambah Reza.
Sementara itu salah satu perwakilan sopir truk, Emir mengatakan, pihaknya menuntut kompensasi apa yang dialami para penumpang selama berada di atas kapal. “Intinya kami dirugikan dan kami hanya menuntut kompensasi yang layak dari pihak kapal,” ujarnya.
Sementara itu Manajer Cabang PT Atosim Lampung Pelayaran yang merupakan operator Kapal Mutiara Ferindo VI, Dewa Atmadja membenarkan, dari informasi yang didapat jika terjadi demo atas ketidakpuasan layanan makanan di kapal Mutiara Ferindo VI keberangkatan dari Surabaya ke Balikpapan.
“Betul adanya laporan itu yang unjuk rasa para sopir dan penumpang kapal,” ujarnya.
Lanjut Dewa, yang didemo ini terkait dengan makanan yang penyajiannya terlambat dan kurang layak di kapal Mutiara FerindoVI. “Informasi yang kami dapat penyajian makanan kurang layak karena basi,” jelasnya.
Meski begitu, untuk ketersediaan logistik dari laporan sudah aman sebelum kapal berangkat. Hal ini dilihat dari jumlah manifes penumpangan yang diberikan pihak kantor.
“Dari setiap keberangkatan kapal vendor mengirim laporan makanan berupa foto jelas dan sajian-sajiannya, yang artinya semua sudah dilaporkan. Adapun jumlah penumpang Mutiara Ferindo total 1.989 orang,” tambahnya.
Disinggung langkah selanjutnya, Dewa mengaku akan melakukan evaluasi ke pihak vendor. Tapi untuk pergantian vendor itu keputusan manajemen.
“Kami di kantor cabang hanya sebatas memberikan laporan kondisinya, biar pihak manajemen perusahaan yang mengambil keputusan, diperpanjang atau tidak,” tutupnya.
Sementara terkait pemberian kompensasi pihaknya masih melakukan pertemuan kepada para penumpang, khususnya sopir kendaraan roda 2, roda 4 hingga lebih.
Penulis: Aprianto
Editor: Nicha R