BALIKPAPAN – Sejumlah pembeli kulit hewan kurban mulai ramai terlihat di kawasan Jalan Indrakila, Balikpapan Utara pada momen Idul Adha. Pasalnya, mereka siap menerima kulit-kulit hasil sembelihan dari siapa saja.
Salah seorang pembeli kulit, Irhan, mengatakan bahwa dirinya sudah 3 tahun berturut-turut membuka lapak dikawasan Jalan Indrakila ini. Dan banyak orang yang datang untuk menjual kulit hewan kurban, khususnya sapi.
“Tahun ini masih ramai. Ini yang sepi Jumat kemarin aja, karena waktunya pendek kan. Yang ramai itu Sabtu sama Minggu kemarin,” ujarnya, Senin (9/6/2025).
Irhan menjelaskan, setiap lembarnya kulit sapi yang dijual orang dihargai Rp 60.000 hingga Rp 70.000 tergantung kondisi kulit sapinya.
“Yang bagus dan kita hargai mahal sampai Rp 70 ribu per lembar itu yang kulitnya mulus, nggak ada bolong-bolong,” jelasnya.
Pada Sabtu dan Minggu kemarin, ia mampu mengumpulkan kulit sapi hingga 65 lembar per hari. Dan jika di total beratnya, mencapai 1 ton lebih.
“Kulit-kulit ini nanti saya jual lagi ke orang. Dan di bawa ke Surabaya,” tambahnya.
Keuntungan yang didapat dari membeli kulit sapi ini adalah dengan mengikis sisa daging yang masih menempel di kulit. Dimana daging lemak yang berhasil dikumpulkannya dijual seharga Rp 50.000 per kilo.
“Biasa ibu-ibu itu yang beli sisa daging yang nempel kek gitu. Kita jual murah aja,” ujarnya lagi.
Sementara itu salah seorang penjual kulit, Suratman, mengatakan bahwa dirinya sering menjual kulit sapi di kawasan Kampung Timur ini. Ini lantaran memang setiap tahunnya lokasi ini selalu diramaikan oleh para pembeli kulit.
“Tiap tahun saya bawa kesini. Mana yang harga belinya tinggi saya jual disitu. Ini saya dihargain Rp 3.000 per kilo. Saya ada 13 lembar kulit sapi,” ujarnya.
Alasan Suratman menjual kulit sapi adalah ia tidak tau harus dibuat apa kulit sisa hewan kurban tersebut. “Kita nggak tau harus mau diapakan. Jadi dijual aja, nanti hasilnya kita bagi-bagi ke panitia kurban,” jelasnya.
Seperti diketahui, hasil kulit sapi yang dikumpulkan bisa menjadi olahan makanan seperti kerupuk kulit. Sedangkan bila dibuat kerajinan, bisa diolah menjadi pendeng, tas, dompet hingga bedung atau gendang.
Penulis: Aprianto