BALIKPAPAN – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Balikpapan kembali melakukan penertiban terhadap para pedagang kaki lima (PKL) yang ada di Pasar Pandansari, Balikpapan Barat pada Selasa (3/12).
Seketaris Satpol PP Kota Balikpapan, Izmir Novian Hakim mengatakan, penertiban yang dilakukannya ini merupakan kegiatan rutin untuk menjada ketertiban di pasar tradisional tersebut. Dimana tujuannya agar tidak ada lagi PKL nakal yang berjualan di jalan-jalan.
“Kegiatan utama kami fokus pembersihan atau penertiban PKL. Kegiatan ini sudah dilakukan kurang lebih hampir 6 kali dalam tahun 2024. Kita mulai dari bulan Juli 2024,” ujarnya.
Lebih lanjut Izmir menjelaskan, bahwa hingga saat ini di lapangan masih saja terjadi pelanggaran-pelanggaran. PKL masih tetap melakukan aksinya walaupun intensitasnya dan frekuensinya sudah mulai berkurang jika dibandingkan 3 bulan yang lalu.
“Memang melakukan pembersihan dalam satu kawasan yang kita anggap krodit itu memerlukan waktu. Tidak bisa secara instan, perlu pendekatan komunikasi,” jelasnya.
Dalam melaksanakan penertiban ini, pihaknya membutuhkan manajemen pengaturan bahkan harus duduk bersama mengkaji hal ini bersama instansi terkait. Apa langkah-langkah konkret kedepan agar PKL yang ada benar-benar sadar, bahwa mereka berjualan sudah melanggar ketertiban.
“Kita lihat sekali sangat crowded, arus lalu lintas juga macet, kemudian parkir juga sembarangan begitu ya. Perlu pengaturan yang revolusioner lah,” tambah Izmir.
Piahknya terlebih dahulu akan memberikan laporkan kepada pimpinan, kemudian nanti akan melakukan kajian yang lebih tematik. Apakah perlu treatment-treatment lain, terutama dalam hal pengaturan PKL ini.
“Nantinya apa perlu relokasi atau dipindahkan ke pasar lain, kita lihat perkembangan di tahun depan seperti apa,” tegasnya.
Setelah ini, Satpol PP Kota Balikpapan tidak akan berhenti sampai disini. Melainkan tetap akan melakukan pengawasan setiap hari dengan mengerahkan personel untuk mengawasinya.
“Semoga perlahan-perlahan kesadaran pribadi dari masing-masing PKL itu timbul. Sehingga kota kita lebih bersih, ada estetikanya,” tutupnya.
Penulis: Aprianto