spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kesal Status Tanah Disebut Tumpang Tindih, Warga Kembali Tutup Jalan Tol Manggar-Karang Joang

BALIKPAPAN  – Untuk kesekian kalinya sejumlah warga yang berada di RT 37 Kelurahan Manggar, Balikpapan Timur menutup jalan Tol Manggar-Karang Joang, tepatnya di kilometer 6.

Saat dikonfirmasi, Kuasa Hukum warga RT 37 Kelurahan Manggar, Yesaya Rohy mengatakan, penutupan tersebut sudah dilakukan sejak hari Jumat (28/7/2023) lalu oleh warga. Hal ini karena warga kesal, haknya hingga saat ini masih belum dibayarkan.

“Uang ganti rugi tanah yang harusnya diberikan kepada warga RT 37 Kelurahan Manggar sebagai haknya yang dikonsinyasi ke Pengadilan Negeri (PN) Balikpapan sampai saat ini tanpa alasan jelas,” ujarnya, Senin (31/7/2023).

Lebih lanjut Yesaya menjelaskan, permasalahan status tanah warga selalu menjadi biang alasan masih belum dibayarkannya hak para warga RT 37 Kelurahan Manggar.

“Tanah warga tidak tumpang tindih dengan siapapun, termasuk Salim Lays dkk,” jelasnya.

Ia mengaku bahwa berdasarkan fakta di lapangan dan hasil pertemuan dengan Pemerintah Kota Balikpapan beberapa waktu lalu, tanah atas nama Salim Lays dkk terletak di Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara. Sedangkan tanah warga RT 37 terletak di Kelurahan Manggar, Balikpapan Timur.

Baca Juga:   KM Laskar Pelangi Sempat Terbakar, Kepulan Asap Tebal Muncul di Balikpapan Barat

“Status ini dan data ini sudah sesuai dengan dokumen yang ada di BPN Balikpapan dan PUPR Kaltim,” tegas Yesaya.

Bahkan, kekesalan warga atas tudingan lahannya tumpang tindih dengan milik orang lain yang menyebabkan belum dibayarnya hak warga tersebut telah dilaporkan pula di Polda Kaltim.

“Warga kesal karenanya melaporkan Salim Lays dkk di Polda Kaltim. Namun tidak ada proses, malah dilimpahkan ke Polresta Balikpapan sampai saat ini juga tidak ada progress-nya,” ujarnya lagi.

Penutupan jalan bebas hambatan yang pertama di Kalimantan ini akan terus dilakukan warga. Bahkan dari 21 pemilik lahan, sudah 3 orang yang meninggal dunia.

“Pemilik lahan banyak yang meninggal dunia. Tahun ini tambah 3 orang yang meninggal dunia, kan ini tambah bikin kesal warga. Apa harus tunggu meninggal dunia semua? baru mau dicairkan konsinyasi mereka,” tutupnya. (bom)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img