JAKARTA – PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) memastikan kesiapan penuh 37 bandara untuk melayani perjalanan udara masyarakat pada periode Natal dan Tahun Baru 2025/2026. Kesiapan ini mencakup infrastruktur, fasilitas dan personel yang telah disiagakan secara optimal guna mengantisipasi peningkatan lalu lintas penerbangan pada peak season akhir tahun ini.
Direktur Utama InJourney Airports, Mohammad R. Pahlevi, mengatakan bahwa pengoperasian posko selama 21 hari ini bertujuan untuk memastikan aspek keamanan, keselamatan dan pelayanan di bandara berjalan optimal dan mematuhi regulasi di tengah peak season akhir tahun.
“Pendirian Posko ini menjadi penanda dimulainya kesiapan penuh seluruh bandara dalam melayani perjalanan udara masyarakat pada periode libur akhir tahun. Fokus kami adalah Melayani Sepenuh Hati kepada seluruh pengguna jasa bandara untuk memberikan pengalaman perjalanan yang aman, nyaman dan berkesan,” ujarnya, Senin (15/12/2025).
Lebih lanjut Mohammad R. Pahlevi menjelaskan, posko juga berfungsi sebagai wadah kolaborasi seluruh pemangku kepentingan di bandara. Posko juga menyediakan data lalu lintas penerbangan secara real-time untuk menjadi dasar pengambilan keputusan secara cepat dan tepat guna memastikan operasional bandara berjalan lancar.
“Sinergi antara InJourney Airports sebagai operator bandara, Regulator, maskapai penerbangan, operator ground handling, serta instansi terkait lainnya diperkuat melalui posko ini guna menjamin kelancaran operasional dan kenyamanan penumpang,” jelasnya.
Tren lalu lintas penerbangan dan pergerakan penumpang pesawat dipantau setiap hari melalui posko, dimana data ini menjadi dasar dalam mengoptimalkan fasilitas, personel dan infrastruktur bandara untuk kelancaran operasional bandara.
“Pada periode Nataru di bandara-bandara InJourney Airports selama 21 hari ini, kami memperkirakan pergerakan penumpang mencapai sekitar 10 juta penumpang. Seluruh bandara siaga operasi 24 jam menyesuaikan kebutuhan maskapai,” tambah Mohammad R Pahlevi.
Bandara-bandara InJourney Airports juga didukung prosedur Airport Management yang diperkuat infrastruktur IT modern. Bagian dari Airport Management tersebut antara lain Airport Operation Control Center (AOCC) yang merupakan control room untuk mengetahui kondisi operasional secara real-time, lalu Management Operation based on Traffic (MOT) yakni sistem yang dapat memprediksi pergerakan atau kepadatan penumpang di terminal serta memberikan rekomendasi optimalisasi fasilitas dan kebutuhan SDM untuk memastikan pelayanan berjalan dengan baik.
Selain itu, seluruh infrastruktur bandara dipastikan siap pada periode Nataru. “Infrastruktur sisi udara yakni runway, taxiway, apron hingga sistem kelistrikan dan fasilitas drainase dipastikan dalam kondisi baik untuk melayani penerbangan,” tutupnya. (Rls)




