BALIKPAPAN – Ratusan masa dari Organisasi Masyarakat (Ormas) kedaerahan di Kota Balikpapan, Selasa (1/8/2023) siang sekitar pukul 13.45 WITA berkumpul di perempatan Gedung BSCC Dome Balikpapan untuk menyuarakan tangkap Rocky Gerung.
Aksi ini dimulai dengan berorasi secara bergantian, kemudian masa pun membakar ban sekaligus membakar poster Rocky Gerung yang di tandai telah menghina Joko Widodo, yang tak lain adalah Presiden Indonesia atau Kepala Negara.
Dalam orasi yang disampaikan, mereka meminta agar kepolisian segera menangkap Rocky Gerung dan memeriksanya dan memberi hukuman atas penghinaan Kepala Negara.
Koordinator aksi, Muhammad Lutfi mengatakan, reaksi dari masa ini lantaran telah viralnya rekaman video Rocky Gerung yang menyatakan bahwa Presiden orangnya bajingan dan tolol.
“Yang redaksi itu berkorelasi dengan narasi yang dia bangun tentang pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di kaltim,” ujarnya.
Sehingga dengan pernyataan tersebut, masa merasa ungkapan tersebut tak pantas dan hal ini sangat menciderai Republik Indonesia, khususnya warga Kalimantan Timur.
“Yang mana dalam hal ini sama pedihnya dengan apa yang disampaikam Edy Mulyadi terdahulu waktu ia menyatakan jika IKN atau Kaltim ini tempatnya jin buang anak,” jelasnya.
Usai menggelar aksi di perempatan Gedung BSCC Dome Balikpapan, ratusan masa pun langsung mendatangi Polda Kaltim untuk membuat laporan polisi (LP) dengan terlapor Rocky Gerung.
“Tuntutan kami simpel ya. Yaitu tangkap, proses hukuk atau adili dan penjarakan Rocky Gerung. Itu saja,” tambah Lutfi.
Lutfi menegaskan bahwa di negeri ini tidak ada orang yang merdeka atau bebas berbicara, lebih lagi sampai menghina Kepala Negara.
Sementara itu, Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), AKBP Yustiadi Ghaib menyatakan telah menerima laporan dari perwakilan masyarakat atas nama Suriansyah, dengan terlapornya adalah Rocky Gerung.
“Yang pasti sudah kita terima, dan nanti ke depannya akan kita koordinasikan ke bagian Krimum atau Krimsus terkait delik aduannya ini,” ujarnya.
Yustiadi menambahkan, usai melakukan laporan ratusan masa pun langsung membubarkan diri dengan tertib. “Alhamdulillah aksi pelaporannya ini tertib dan tidak anarkis ya. Jadi kita terima dan layani dengan baik juga,” tutupnya. (bom)