spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Goresan Indah Komunitas Bahaya Kesandung Hilangkan Kesan Angker di Simpang Rapak

BALIKPAPAN – Dalam beberapa hari ini masyarakat Kota Balikpapan yang melintasi jalan simpang 5 Rapak, melihat sekelompok pemuda tengah melukisi tembok pelebaran jalan yang telah selesai dikerjakan.

Sedikitnya terdapat 10 pemuda melakukan aktivitas melukis hingga mewarnai tembok tersebut. Goresan indah gambar-gambar tersebut di antaranya ikon-ikon Kota Balikpapan dan hewan-hewan maskot Balikpapan.

Mereka adalah Komunitas Bahaya Kesandung (KBK), yang sengaja melukisi tembok SPBG di simpang 5 Rapak, sepanjang hampir 100 meter dengan berbagai gambar.

Wahyu Rizky, salah seorang anggota Komunitas Bahaya Kesandung mengatakan, lukisan mural yang ditampilkannya ini adalah sebagai salah satu bentuk suka cita untuk Kota Balikpapan menyambut Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

“Kita sudah dapat izin dari pihak-pihak terkait. Bahkan kami mendapat support dari mereka. Makanya kami lukisi mural di sini,” ujarnya, Minggu (5/2/2023).

Selain itu, Wahyu juga mengatakan jika dengan adanya lukisan mural di simpang Rapak ini bertujuan agar menghilangkan kesan angker. Pasalnya, di simpang ini sudah sering terjadi kecelakaan maut yang menelan korban meninggal dunia.

Baca Juga:   Libatkan 11 Agen, Operasi Pasar Elpiji 3 Kg Salurkan Lebih dari 7.000 Tabung

“Di sini kan juga sering terjadi kecelakaan lalulintas, sampai memakan korban jiwa. Nah, ada kesan angker di sini. Dengan adanya mural-mural ini semoga kesan itu nggak ada lagi,” jelasnya.

Butuh waktu satu minggu lebih untuk membuat lukisan mural yang ada saat ini. Bahkan Komunitas Bahaya Kesandung ini telah menghabiskan sedikitnya ratusan kaleng cat berwarna warni untuk memperindah tembok besar tersebut.

“Kita ada 10 orang yang membuat mural ini. Kalau prosesnya ya dari menggambar sketsa sampe diwarnai ini sudah semingguan lebih,” tambahnya.

Wahyu pun berharap kepada masyarakat agar tidak ada tangan-tangan jail yang merusak lukisan mural tersebut. “Kalau bisa jangan lah. Lebih baik datang saja buat foto-foto. Kalau bisa malah jadi ikon Kota Balikpapan yang baru, apa lagi di tengah simpang ini ada Tugu Nol Kilometer,” tegasnya. (bom)

BACA JUGA