spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Festival UMKM Berbenah: Rekor MURI, Omzet Tembus Ratusan Juta

SETELAH berlangsung empat hari, Festival UMKM Berbenah resmi ditutup Rabu (10/9) hari ini. Stadion Bessai Berinta—akrab disebut Stadion Lang-Lang—menjadi saksi bagaimana ruang olahraga bisa bertransformasi menjadi pusat hiburan warga sekaligus pasar raksasa bagi UMKM.

Saya sempat menghubungi Plt Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (DKUMPP) Kota Bontang, Asdar Ibrahim, Selasa (9/9) kemarin, untuk menanyakan perkembangan di hari ketiga. Ia menyebut secara umum festival ini sangat membantu UMKM, terutama dari sisi omzet yang meningkat signifikan. Pemerintah, katanya, akan terus melakukan evaluasi agar kegiatan serupa bisa lebih baik ke depan, termasuk wacana menjadikan Stadion Bessai Berinta sebagai lokasi tetap agar ruang UMKM ini bisa digelar secara konsisten.

Sekda Bontang Aji Erlynawati bersama Kepala DKUMPP Asdar Ibrahim (lima dari kanan) dan sejumlah undangan berpose usai pembukaan Festival UMKM Berbenah 2025 di panggung utama Stadion Lang-Lang.

Asdar juga mencatat ada 77 UMKM di Lang-Lang Funday dan 98 UMKM di Expo UMKM Berbenah yang ikut serta. Jenis usaha yang tampil beragam, mulai kuliner, aksesoris dan pakaian, wahana permainan anak, hingga foodtruck dengan mobil dan gerobak kopi.

Dari sisi pendapatan, panitia melaporkan hari pertama tercatat Rp88,9 juta dari 74 tenan yang mengisi link laporan, sedangkan hari kedua Rp84,2 juta dari 62 tenan. Total sementara dua hari mencapai Rp173,2 juta. Angka ini cukup besar, meski belum mencerminkan keseluruhan omzet karena tidak semua tenan melaporkan data. Artinya, nilai riil bisa lebih tinggi.

Baca Juga:   Skandal Suap IUP Kaltim: KPK Tetapkan Donna Tersangka, Nama Awang Faroek Ikut Disebut

Seorang pedagang kuliner menuturkan omzetnya dalam dua hari bisa tembus Rp1,5 juta, padahal biasanya hanya sekitar Rp300 ribu per hari. “Waktu jualannya lebih singkat, tapi pembeli terus berdatangan. Rasanya benar-benar berbeda,” ujarnya. Ia menambahkan, pada hari pertama sempat terkendala listrik—terutama bagi penjual minuman dan kopi yang memakai blender. Namun setelah diperbaiki, hari kedua berjalan lancar. Hari kedua disebut para pedagang sebagai momen panen rezeki.

Menurut Panitia Penyelenggara Tachmid, festival ini memang dirancang untuk mendorong UMKM naik kelas sekaligus memberi pengalaman baru. Para pedagang diberi kesempatan berjualan tanpa biaya, dengan fasilitas yang sepenuhnya disiapkan panitia. “Harapannya, mereka bisa merasakan langsung keuntungan dari kegiatan ini,” katanya.

Ratusan warga Bontang antusias mengikuti senam pagi dalam rangkaian hari pertama Festival UMKM Berbenah di Stadion Lang-Lang.
Ribuan warga memenuhi area tenda UMKM di Stadion Lang-Lang pada gelaran Festival UMKM Berbenah.

Rangkaian Festival UMKM Berbenah berlangsung meriah sejak hari pertama. Acara dibuka dengan senam bersama PERSANI, fashion show Batik Nusantara, tari Nusantara, musikalisasi puisi, penampilan Sape’, hingga Band JIVA. Hari kedua ditandai dengan masak besar sambal gammi hingga menorehkan rekor MURI 2.500 porsi, disusul modern dance, serta penampilan band Sri Sultan dan DJ Julian. Hari ketiga warga disuguhi lomba lambe terpedas khas Bontang, tarian IODI, band lokal Dianova, hingga penampilan Syarla. Puncaknya pada hari keempat, Rabu (10/9), festival ditutup dengan lomba inovasi UMKM naik kelas, tari hip hop, band Delawwa, penampilan Silet Open Up, DJ El Papito, dan seremoni resmi.

Baca Juga:   DBON Kaltim: Janji Membina Atlet, Fakta Menjerat Pejabat

Untuk kenyamanan pengunjung, panitia menyiapkan fasilitas pendukung seperti kursi, tempat sampah, serta jadwal acara yang teratur dari sore hingga pukul 22.00 Wita. Dengan begitu, warga bisa menikmati kuliner, hiburan, dan interaksi sosial dalam suasana yang nyaman dan tertib.

Bagi pedagang, festival ini membuktikan bahwa ruang tertata mampu mendongkrak omzet lebih baik dibanding sekadar berjualan di pinggir jalan. Bagi warga, acara ini jadi pilihan rekreasi malam yang aman dan ramah keluarga.

Bontang sudah menemukan formula yang tepat. UMKM naik kelas, warga mendapat hiburan, dan stadion punya fungsi baru. Tinggal konsistensi agar festival ini tak berhenti di euforia, tapi benar-benar jadi motor ekonomi rakyat. (*)

Oleh: Agus Susanto, S.Hut., S.H., M.H.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img