BALIKPAPAN – Suasana penuh semangat mewarnai pembukaan Kegiatan Ekonomi Kreatif Balikpapan Selatan 2025 yang digelar di BSCC Dome Balikpapan, Jumat (31/10/2025). Event tahunan yang telah memasuki tahun kelima ini kembali menjadi magnet bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) serta wadah ekspresi kreativitas masyarakat di seluruh kelurahan se-Kecamatan Balikpapan Selatan.
Selama tiga hari, mulai 31 Oktober hingga 2 November 2025, area Dome disulap menjadi pusat pameran inovasi lokal. Setiap kelurahan memamerkan hasil karya terbaik warganya melalui tenant UMKM yang menampilkan beragam produk unggulan — mulai dari kuliner tradisional, kerajinan tangan, hingga produk kreatif bernilai ekonomi tinggi.
Camat Balikpapan Selatan, Muhammad Hakim, mengatakan bahwa kegiatan ini sebagai bentuk nyata kolaborasi dan semangat gotong royong dalam membangkitkan perekonomian wilayah. Ia berharap ajang tahunan ini tidak hanya menjadi agenda seremonial, tetapi juga mampu menciptakan peluang usaha baru dan memperluas pasar bagi produk lokal.
“Kami ingin kegiatan ini benar-benar menjadi wadah tumbuhnya inovasi masyarakat. Semakin banyak ide kreatif lahir dari warga, semakin kuat pula daya saing ekonomi kita,” ujar Hakim.
Kemeriahan acara semakin terasa sejak hari pertama. Ratusan warga memadati lokasi untuk menyaksikan lomba tumpeng, tarian Nusantara, hingga lomba menghias yang diikuti oleh anak-anak PAUD se-Balikpapan Selatan. Antusiasme pengunjung juga terlihat dari ramainya area kuliner yang menyuguhkan cita rasa khas tiap kelurahan.
“Puncak kegiatan akan digelar pada Minggu (2/11/2025), ditandai dengan pengumuman pemenang lomba serta pemberian penghargaan bagi RT berprestasi,” jelasnya.
Muhammad Hakim menegaskan, kegiatan ekonomi kreatif ini bukan sekadar hiburan tahunan, melainkan strategi berkelanjutan untuk memperkuat ekonomi lokal dan mempererat hubungan sosial antarwarga.
“Setiap tahun kami berkomitmen menghadirkan sesuatu yang baru. Tujuannya agar masyarakat tidak hanya menonton, tapi ikut tumbuh bersama dalam semangat ekonomi kreatif,” tutupnya.
Penulis: Aprianto
