BALIKPAPAN — Masalah air bersih di kawasan Balikpapan Barat kembali menjadi sorotan tajam anggota Komisi III DPRD Kota Balikpapan, Ari Sanda. Ia menilai pelayanan distribusi air oleh Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) atau PDAM masih belum menjangkau seluruh wilayah secara merata, terutama bagi warga yang tinggal di daerah perbukitan dan pinggiran kota.
“Masih banyak warga yang kesulitan mendapatkan air bersih, terutama di wilayah yang berada di dataran tinggi. Ada yang airnya hanya mengalir beberapa jam sehari, bahkan sebagian belum tersambung ke jaringan air sama sekali,” ujar Ari, Rabu (29/10/2025).
Menurutnya, permasalahan ini sudah berlangsung cukup lama dan menuntut perhatian serius dari pihak PTMB serta Pemerintah Kota Balikpapan. Ari menyebut bahwa keterbatasan pasokan air baku menjadi faktor utama yang menghambat pemerataan distribusi.
“Kapasitas air yang ada sekarang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan warga di seluruh kawasan barat. Karena itu, solusi cepatnya adalah dengan menambah sumur bor atau sumur produksi baru,” jelasnya.
Ia menegaskan, langkah tersebut penting dilakukan sambil menunggu realisasi proyek pengembangan sumber air jangka panjang yang saat ini masih dalam tahap perencanaan. Dengan tambahan sumber air, diharapkan tekanan air bisa meningkat dan distribusi menjadi lebih stabil, terutama di daerah yang selama ini sulit terlayani.
Tak hanya soal air bersih, Ari juga menyoroti kondisi drainase di sejumlah titik Balikpapan Barat yang menurutnya sudah tidak berfungsi dengan baik. Banyak saluran air yang tersumbat akibat tumpukan sampah dan sedimentasi sehingga menyebabkan genangan air setiap kali hujan turun.
“Drainase yang tidak lancar membuat lingkungan mudah tergenang dan bisa memicu masalah kesehatan. Dinas Pekerjaan Umum harus segera turun tangan untuk melakukan pembersihan dan perbaikan,” tambahnya.
Ari menilai, dua persoalan tersebut—air bersih dan drainase—saling berhubungan dan berpengaruh langsung terhadap kenyamanan serta kualitas hidup masyarakat. Ia pun meminta agar Pemkot Balikpapan memasukkan perbaikan infrastruktur dasar ini sebagai prioritas utama dalam program pembangunan tahun 2026.
“Air bersih dan drainase bukan sekadar kebutuhan teknis, tapi hak dasar masyarakat. Pemerintah harus memastikan keduanya terpenuhi dengan baik,” tutupnya.
Dengan dorongan tersebut, Ari berharap sinergi antara DPRD, PTMB, dan OPD terkait dapat menghasilkan langkah konkret agar warga Balikpapan Barat tak lagi kesulitan mendapatkan air bersih di tengah pesatnya pembangunan kota.
Penulis: Aprianto



                                    
