spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

DPRD Minta Pemerintah Beri Insentif untuk Bank Sampah RT

BALIKPAPAN — Anggota Komisi III DPRD Kota Balikpapan, Wahyullah Bandung, menekankan pentingnya perhatian serius pemerintah terhadap keberlangsungan bank sampah unit yang dikelola masyarakat di tingkat RT. Ia menilai, inisiatif warga dalam mengelola sampah harus mendapat dukungan nyata, bukan sekadar aturan di atas kertas.

Menurut Wahyullah, sejumlah permasalahan masih dihadapi para pengelola bank sampah, terutama soal ketidakpastian pengangkutan dan fluktuasi harga material. Kondisi itu, kata dia, membuat sebagian masyarakat kehilangan semangat dalam mengelola sampah.

“Banyak warga sudah berupaya memilah dan mengumpulkan sampah, tapi ketika jadwal pengangkutan tiba, kadang tidak diambil. Bahkan, harga sampah juga tidak menentu, bisa naik turun seperti harga emas,” ujarnya, Senin (27/10/2025).

Lebih lanjut Wayullah menjelaskan, sebagian besar bank sampah unit terbentuk dari inisiatif masyarakat di tingkat RT. Mereka berperan langsung dalam upaya pengurangan sampah dari sumbernya. Karena itu, menurutnya, pemerintah daerah wajib memberikan insentif sesuai amanat Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Sampah.

“Dalam perda sudah diatur, bank sampah unit yang dibentuk masyarakat berhak mendapatkan dukungan insentif. Ini bukan permintaan baru, tapi amanat regulasi yang seharusnya dijalankan,” jelasnya.

Baca Juga:   Jelang HUT Humas Polri ke-74, Sinergitas Humas Polresta dan Wartawan Gelar Donor Darah

Wahyullah juga menyoroti peran pemerintah yang selama ini cenderung hanya sebagai regulator. Padahal, pelaku utama di lapangan adalah masyarakat melalui kelompok swadaya yang aktif mengelola sampah.

“Kalau mereka diberi pembinaan dan insentif, ini bisa jadi kekuatan besar. Pemerintah harus hadir, tidak cukup hanya membuat aturan, tapi juga memastikan pelaksanaannya berjalan efektif,” tambahnya.

Ia berharap, ke depan, Pemkot Balikpapan dapat membangun sistem kerja sama yang jelas antara bank sampah unit dan bank sampah induk, terutama dalam hal penjaminan harga dan jadwal pengangkutan yang teratur. Dengan dukungan yang berkelanjutan, Wahyullah yakin gerakan pengelolaan sampah berbasis masyarakat bisa menjadi solusi konkret mengurangi timbunan sampah kota.

Penulis: Aprianto

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img