spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

DPRD Dorong Wisata Budaya, Rumah Adat Siap Jadi Ikon Baru Balikpapan Utara

BALIKPAPAN — Upaya menjadikan Balikpapan sebagai kota tujuan wisata terus diperkuat oleh berbagai pihak, tak terkecuali Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan. Tidak lagi hanya mengandalkan panorama pantai, kini arah pengembangan pariwisata mulai merambah ke sektor wisata budaya yang dinilai memiliki potensi besar untuk menarik minat wisatawan sekaligus melestarikan kearifan lokal.

Anggota Komisi II DPRD Balikpapan, Subari, mengatakan bahwa pihaknya tengah mendorong pembangunan rumah adat di kawasan Balikpapan Utara. Program ini, menurutnya, merupakan langkah strategis dalam memperkenalkan identitas budaya daerah sekaligus memperkaya destinasi wisata kota.

“Selama ini Balikpapan dikenal karena pantainya. Namun, kami ingin menghadirkan sesuatu yang berbeda—wisata budaya yang bisa menjadi kebanggaan baru kota ini. Salah satunya melalui pembangunan rumah adat sebagai bagian dari cagar budaya,” ujarnya, Rabu (29/10/2025).

Subari menjelaskan, tahapan pembebasan lahan untuk pembangunan rumah adat telah selesai dilakukan. Bahkan, dukungan dari masyarakat cukup tinggi karena sebagian lahan dihibahkan langsung kepada pemerintah untuk mendukung proyek tersebut.

Baca Juga:   Sidak Beras, Wali Kota Balikpapan Pastikan Beras Aman dan Tersedia

“Lahan sudah siap dan sudah ada tanda hibahnya. Sekarang tinggal bagaimana pemerintah daerah menyiapkan anggaran agar bisa segera direalisasikan,” jelasnya.

Subari menilai, keberadaan rumah adat tidak hanya akan menjadi ikon baru Balikpapan Utara, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat sekitar. Aktivitas wisata budaya nantinya dapat melibatkan warga dalam berbagai kegiatan seni, kuliner, hingga kerajinan tangan lokal.

“Kalau dikelola dengan baik, ini bisa menjadi pusat kegiatan budaya yang menghidupkan ekonomi kreatif masyarakat. Wisatawan yang datang tidak hanya berkunjung, tapi juga berinteraksi langsung dengan budaya lokal,” tambahnya.

Selain fokus pada rumah adat, Komisi II DPRD juga mendorong Pemkot Balikpapan untuk lebih memperhatikan pelestarian situs bersejarah dan cagar budaya lainnya. Menurut Subari, kekayaan budaya lokal perlu dipertahankan agar tidak hilang di tengah derasnya arus modernisasi.

“Wisata budaya bukan hanya tentang hiburan, tapi juga upaya menjaga identitas daerah. Dengan cara ini, Balikpapan tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya, tapi juga karena kekayaan budayanya,” tegasnya.

Baca Juga:   Dishub Balikpapan Larang Angkutan Online Jemput Penumpang di Sejumlah Lokasi

Ia berharap, rencana pembangunan rumah adat dapat masuk dalam prioritas pembahasan anggaran tahun mendatang, sehingga pelaksanaannya dapat segera dimulai. Subari menegaskan bahwa Komisi II DPRD akan terus mengawal proses ini agar tidak berhenti di tahap wacana.

“Kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah. Mudah-mudahan ini bisa menjadi salah satu program unggulan yang memberikan manfaat besar bagi warga dan bagi citra Balikpapan sebagai kota budaya dan wisata,” tutupnya.

Penulis: Aprianto

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img