BALIKPAPAN – DPRD Kota Balikpapan melalui fraksi PKS-PPP baru-baru ini melakukan silaturahmi ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan. Dan pada kesempatan ini, anggota DPRD Kota Balikpapan, Dapil Balikpapan Tengah, Iim S menyoroti soal guru penjar Al Quran tidak mendapatkan insentif dari pemerintah.
Lim S mengatakan, sebagai anggota DPRD yang merupakan penyambung permasalahan yang dirasakan oleh masyarakat, khususnya persoalan pendidikan dalam hal ini Disdikbud Kota Balikpapan, sehingga bisa dicarikan solusinya.
“Dalam kesempatan bersilaturahmi dengan Disdikbud Balikapapan kemarin, saya menyampaikan apa yang menjadi aspirasi para guru pengajar Al-Quran di sekolah-sekolah,” ujarnya.
Lebih lanjut Lim S menjelaskan, bahwa selama ini banyak guru pengajar Al-Quran di sekolah tidak pernah mendapatkan insentif dari pemerintah.
“Saya sempat menanyakan kenapa guru pengajar Al-Quran di sekolah tidak menerima insentif. Dan ternyata saya baru mengetahui mengaji atau membaca Al-Quran tidak termasuk dalam mata pelajaran, melainkan masuk dalam Ekstra Kulikuler (Ekskul), sehingga tidak mendapatkan instensif,” jelasnya.
Untuk itu, ia akan berusaha memperjuangkan nasib guru-guru mengaji atau membaca Al-Quran di Kota Balikpapan bisa mendapat insentif.
Menyikapi hal tersebut, Kadisdikbud Kota Balikpapan, Irfan Taufik menyambut baik kedatangan rombongan anggota DPRD Balikpapan khususnya Fraksi Gabungan PKS dan PPP ke kantor Disdikbud Kota Balikpapan.
Irfan Taufik menyebut ini langkah yang sangat baik dilakukan anggota DPRD sebelum terbentuknya susunan AKD.
“Kami sangat mengapresiasi, dalam kunjungannya banyak yang disampaikan dan kami banyak menerima masukan-masukan untuk perbaikan dunia pendidikan kota Balikpapan, salah satunya persoalan PPDB dan masih minimnya fasilitas sekolah di Balikpapan, saya kira itu masukan yang sangat baik,” tutup Irfan Taufik.
Penulis: Aprianto