BALIKPAPAN — Tekanan fiskal akibat berkurangnya Dana Bagi Hasil (DBH) dari pemerintah pusat tidak menyurutkan semangat DPRD Kota Balikpapan untuk tetap memperjuangkan pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di wilayah Balikpapan Timur.
Sekretaris Komisi III DPRD Balikpapan, Ari Sanda, menilai proyek tersebut merupakan kebutuhan mendesak yang tidak bisa lagi ditunda.
Menurutnya, meski sejumlah proyek infrastruktur harus dievaluasi ulang karena keterbatasan anggaran, sektor kesehatan dan pendidikan wajib tetap menjadi prioritas utama pemerintah kota.
“Kondisi keuangan daerah memang sedang tertekan, banyak proyek jalan dan pelebaran yang mungkin harus disesuaikan kembali. Namun, untuk pendidikan dan kesehatan, kami sepakat tetap menjadi fokus utama,” ujarnya, Senin (3/11/2025).
Ari menekankan, keberadaan rumah sakit di Balikpapan Timur sudah menjadi kebutuhan dasar masyarakat. Saat ini, warga di kawasan tersebut harus menempuh jarak cukup jauh ke pusat kota untuk mendapatkan layanan medis, yang seringkali menyulitkan saat terjadi keadaan darurat.
“Masyarakat di timur butuh rumah sakit sendiri. Ini sudah harga mati. Kami akan perjuangkan di Badan Anggaran agar pembangunan ini benar-benar terealisasi,” jelasnya.
Ia juga membuka kemungkinan agar proyek pembangunan dilakukan secara bertahap, menyesuaikan kemampuan keuangan daerah.
“Yang penting dimulai dulu. Walaupun tahap awal baru sebatas pondasi atau persiapan lahan, itu sudah langkah maju. Kalau tidak dimulai sekarang, kapan lagi?” tambahnya.
Lebih jauh, Ari menyebut DPRD bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan siap mencari alternatif pendanaan, termasuk menjajaki kerja sama dengan pihak swasta agar proyek tersebut dapat berjalan tanpa membebani APBD secara penuh.
“Kami di DPRD tidak berpikir untuk satu wilayah saja, tapi untuk seluruh warga Balikpapan. Ini tanggung jawab bersama,” tutupnya.
Penulis: Aprianto
