spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

DP3 Balikpapan Temukan 3 Kasus Cacing Hati saat Penyembelihan Hewan Kurban

BALIKPAPAN – Pemkot Balikpapan melalui Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DP3) menurunkan 15 tim yang terdiri dari 60 personel untuk melakukan monitoring dan pemeriksaan hewan kurban pada Iduladha 1446 Hijriah.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Peternakan DP3 Balikpapan, drh. Muhammad Bisri, menjelaskan bahwa pemeriksaan dilakukan secara antemortem (sebelum disembelih) dan postmortem (setelah disembelih), mencakup seluruh wilayah Kota Balikpapan.

“Sejak hari H kemarin, kami sudah memantau pelaksanaan pemotongan hewan kurban. Dari hasil pemantauan, ditemukan kasus hati yang mengandung cacing di tiga lokasi. Namun, sejauh ini belum ada penambahan kasus,” ujarnya, Sabtu (7/6/2025).

Ia menjelaskan, meski cacing hati tidak berbahaya dari sisi penularan penyakit ke hewan maupun manusia, bagian hati yang terinfeksi tidak layak dikonsumsi karena berdampak pada kualitas gizi.

“Jadi kami rekomendasikan kepada panitia kurban, apabila ditemukan cacing hati—baik oleh petugas kami maupun oleh panitia di lokasi pemotongan—agar bagian tersebut dimusnahkan dan tidak dibagikan kepada masyarakat,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia memastikan sejauh ini tidak ditemukan adanya penyakit menular pada hewan kurban yang diperiksa, baik saat proses antemortem maupun postmortem.

Baca Juga:   KPU Balikpapan Pastikan Tidak Ada PSU di Kota Balikpapan

“Pemeriksaan kami berlapis. Hewan dari luar Kalimantan sudah melalui proses karantina. Sementara sapi dari peternak lokal Balikpapan telah kami bina dan pantau selama enam bulan, termasuk pemberian vaksin PMK, LSD, dan Jembrana,” tambahnya.

Pemantauan ini akan terus dilakukan selama masa tasyrik hingga 13 Zulhijah (9 Juni 2025), untuk memastikan seluruh hewan kurban yang disembelih aman dan layak dikonsumsi masyarakat.

“Kami tetap melakukan pemantauan hingga akhir hari tasyrik apabila masih ada yang melakukan pemotongan. Semua kami pantau demi memastikan hewan kurban yang dikonsumsi masyarakat benar-benar aman dan layak,” tutup drh. Bisri.

Penulis: Aprianto
Editor: Agus S

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img