BALIKPAPAN – Menjelang Hari Raya Iduladha 1445 Hijriah, pedagang hewan kurban musiman mulai ramai di Kota Balikpapan. Hal ini pun membuat Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Balikpapan menyiapkan pengawasan terhadap hewan-hewan yang dijual para pedagang.
Kepala DP3 Balikpapan, Sri Wahyuningsih mengatakan, pengawalan ini dilakukan melalui pemantauan terhadap pemeriksaan kesehatan hewan kurban yang dijual hingga proses penyembelihan di rumah ibadah.
“Bentuk pengawalan DP3 lainnya terhadap hewan kurban, yakni dengan melakukan sosialisasi pemotongan hewan kurban yang higienis dan syar’i. Baik secara internal, mau pun bekerja sama dengan Asosiasi Juru Sembelih Halal,” ujarnya Kamis (6/6).
Lebih lanjut Sri Wahyuningsih menjelaskan, sosialisasi ini diberikan kepada 300 orang perwakilan panitia pemotongan hewan kurban dan dari Asosiasi Juru Sembelih Halal.
“Terdapat pula persyaratan yang telah dituangkan dalam aplikasi Isikhnas berbasis analisis resiko, hal ini untuk pencegahan penyakit hewan kurban. Termasuk penyakit mulut dan kuku (PMK),” jelasnya.
Berdasarkan data DP3 Balikpapan, hingga saat ini di Kota Balikpapan terdapat sekitar 4.100 ekor sapi dan 1.800 ekor kambing kurban. Data ini diambil saat terjadinya lalulintas Isikhnas atau sistem informasi kesehatan hewan Indonesia yang mutakhir.
“Populasi sapi dan kambing yang masuk ini berasal dari Sinjai, Bone, Palu, dan Majene,” tambah Sri Wahyuningsih.
Untuk pelaksanaan pemeriksaan kesehatan hewan dan daging kurban akan mulai dilakukan pada 16-20 Juni 2024 mendatang. Antara lain pemeriksaan secara laboratoris dan disertai Surat Keterangan Kesehatan Hewan dari Dokter Hewan berwenang atau Pejabat Otoritas Veteriner daerah asal hewan kurban.
“Jadi pastikan hewan yang masuk sudah dilakukan screening dan dinyatakan aman,” tutupnya.(RB)