spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

DLH Dorong Pengelolaan Sampah Berbasis 3R, Masyarakat Diajak Ubah Sampah Jadi Berkah

BALIKPAPAN – Upaya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan terus digalakkan Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Salah satu fokus utama yang dijalankan saat ini adalah penerapan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) sebagai langkah strategis untuk mengurangi timbulan sampah dan mendukung visi kota hijau yang berkelanjutan.

Kepala DLH Balikpapan, Sudirman Djayaleksana, mengatakan bahwa pengelolaan sampah tidak bisa hanya bergantung pada petugas kebersihan. Kesadaran masyarakat menjadi faktor penentu agar sampah tidak terus menumpuk di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) maupun Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS).

“Melalui penerapan 3R, kami ingin mengubah cara pandang masyarakat terhadap sampah. Jangan langsung dibuang, tapi lihat dulu apakah masih bisa digunakan kembali atau diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat,” ujarnya, Kamis (30/10/2025).

Salah satu bentuk nyata dari program tersebut adalah pengembangan Bank Sampah di berbagai kelurahan. Bank sampah kini berperan sebagai pusat pengumpulan dan pengelolaan sampah anorganik seperti botol plastik, kertas, kardus, dan logam. Warga dapat menukarkan sampah yang dikumpulkan dengan nilai ekonomi tertentu, sehingga kegiatan ini tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga memberikan tambahan penghasilan.

Baca Juga:   Melonjak, Polda Kaltim Ungkap 1.710 Kasus Narkoba di Tahun 2023

“Bank sampah membuktikan bahwa menjaga lingkungan bisa sekaligus meningkatkan kesejahteraan. Ini adalah bentuk ekonomi sirkular yang tumbuh dari partisipasi warga,” jelas Sudirman.

DLH Balikpapan juga memperluas jangkauan pengelolaan limbah dengan menyediakan Drop Box B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) di sejumlah titik strategis, seperti sekolah, kantor kecamatan, dan perkantoran pemerintah. Fasilitas ini memungkinkan masyarakat membuang limbah rumah tangga berbahaya secara aman agar tidak mencemari lingkungan.

Selain pengelolaan teknis, DLH gencar melakukan sosialisasi dan pembinaan kepada warga, komunitas, serta sekolah untuk memperkuat budaya memilah dan mengolah sampah sejak dari sumbernya.

“Kalau setiap rumah tangga mau mulai memilah, volume sampah yang dikirim ke TPS bisa turun drastis. Itu langkah kecil tapi berdampak besar,” tambahnya.

Sudirman menambahkan, pengelolaan sampah bukan sekadar tanggung jawab pemerintah, tetapi juga cermin kesadaran kolektif warga terhadap lingkungan. Dengan kolaborasi yang terus diperkuat, Balikpapan diharapkan mampu mempertahankan predikatnya sebagai kota yang bersih, hijau, dan sehat.

“Tujuan utama kami bukan hanya mengurangi tumpukan sampah, tetapi membangun kesadaran bahwa sampah punya nilai dan bisa membawa manfaat,” tutupnya.

Baca Juga:   Tri Ajak Wartawan dan Komunitas Lakukan Media Visit: Jelajah Tri Balikpapan

Penulis: Aprianto

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img