BALIKPAPAN – Sebagai bentuk komitmen dalam menghadirkan layanan kesehatan yang merata dan berkualitas, Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan bersama Persatuan Ahli Radiografi Indonesia (PARI) kembali turun langsung ke tengah masyarakat melalui kegiatan pengabdian dan skrining kesehatan massal. Kegiatan ini menjadi bukti nyata kolaborasi lintas profesi dalam memperkuat upaya pencegahan penyakit dan meningkatkan kesadaran hidup sehat di kalangan warga.
Program yang berlangsung di Balikpapan ini menghadirkan berbagai layanan pemeriksaan gratis, mulai dari ultrasonografi (USG), skrining tuberkulosis (TB), hingga penyuluhan kesehatan. Warga dari berbagai kelurahan tampak antusias mengikuti kegiatan yang memberikan kesempatan bagi mereka untuk memeriksakan diri sekaligus belajar tentang pentingnya deteksi dini penyakit.
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan DKK Balikpapan, dr. Erica Handritha, mewakili Kepala Dinas, membuka acara tersebut dengan menegaskan pentingnya kegiatan semacam ini dalam membangun masyarakat yang tangguh dan sadar kesehatan.
“Pemeriksaan dini membantu kita mendeteksi masalah kesehatan sebelum menjadi serius. Kegiatan ini bukan hanya layanan medis, tetapi juga bentuk kasih dan pengabdian dari tenaga kesehatan bagi masyarakat,” ujarnya, Jumat (31/10/2025).
Sementara itu Ketua Umum PARI yang turut hadir menyampaikan bahwa kolaborasi seperti ini menunjukkan semangat gotong royong antartenaga kesehatan. “Radiografer bukan hanya bekerja di rumah sakit. Mereka juga punya tanggung jawab sosial untuk membantu masyarakat memahami pentingnya kesehatan dan peran teknologi dalam pencegahan penyakit,” ujarnya.
Selain pemeriksaan, para radiografer juga memberikan edukasi sederhana mengenai pencegahan TB dan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Warga seperti Nurhayati (47) mengaku sangat terbantu. “Biasanya periksa itu mahal dan harus antre. Tapi kali ini kami bisa diperiksa gratis dan diberi penjelasan dengan sabar,” jelasnya.
Menariknya, kegiatan ini juga diselingi sesi motivasi bertajuk “Merawat Tubuh, Merawat Cinta”. Pesan yang disampaikan begitu menyentuh: “Cinta kepada sesama diwujudkan lewat kepedulian. Saat kita menolong orang lain, sebenarnya kita sedang menolong diri sendiri.”
Menurut dr. Erica, kegiatan ini bukan sekadar agenda seremonial, tetapi bagian dari upaya membangun budaya sehat di masyarakat. “Kami ingin masyarakat sadar bahwa menjaga kesehatan adalah tanggung jawab bersama. Pemerintah, tenaga medis, dan warga harus bergerak seirama,” tegas Erica.
Melalui kegiatan semacam ini, DKK berharap muncul semangat baru bagi para tenaga kesehatan untuk terus berinovasi dan memperluas jangkauan layanan. Dengan kolaborasi yang kuat, Balikpapan diharapkan dapat menjadi kota yang tidak hanya sehat secara fisik, tetapi juga hangat dalam rasa kepedulian antarwarganya.
“Ketika kita merawat tubuh, kita sedang menjaga masa depan. Ketika kita merawat sesama, kita sedang menumbuhkan cinta,” demikian pesan penutup yang menggema di akhir kegiatan — menggambarkan esensi sejati dari pengabdian di dunia kesehatan.
Penulis: Aprianto




