BALIKPAPAN — Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Kesehatan Kota (DKK) terus memperkuat langkah strategis dalam menekan angka kematian ibu dan bayi. Salah satu upaya konkret dilakukan melalui kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Maternal Perinatal Death Notification (MPDN) serta Skrining Bayi Baru Lahir, yang diselenggarakan oleh Tim Kerja Kesehatan Keluarga DKK Balikpapan, Selasa (28/10/2025).
Sekretaris DKK Balikpapan, Dra. Hasnah Haerani, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian penting dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak di seluruh fasilitas kesehatan, baik di puskesmas maupun rumah sakit.
“Kami ingin memastikan setiap kasus kematian ibu dan bayi tidak hanya dicatat, tetapi juga dianalisis secara menyeluruh agar penyebabnya bisa diketahui dan dicegah di masa mendatang,” ujar Hasnah, Rabu (29/10/2025).
Melalui kegiatan Monev MPDN, Dinas Kesehatan ingin memperkuat sistem pelaporan dan tindak lanjut setiap kasus kematian maternal dan perinatal. Analisis mendalam terhadap data dan temuan di lapangan diharapkan dapat menjadi dasar penyusunan strategi intervensi yang lebih efektif.
Selain evaluasi program, kegiatan ini juga menyoroti pentingnya skrining bayi baru lahir sebagai langkah preventif. Pemeriksaan ini mencakup deteksi dini terhadap gangguan metabolik, kelainan hormon, hingga kelainan genetik.
“Deteksi sejak dini menjadi kunci agar bayi mendapatkan penanganan segera. Harapannya, tidak ada lagi bayi di Balikpapan yang luput dari layanan skrining ini,” jelasnya.
Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber dr. Mangihut Rumiris Manullang, Sp.A secara langsung serta Aryo Munginsidi, S.Kom melalui daring. Para peserta terdiri dari bidan, tenaga medis, serta petugas puskesmas dari seluruh wilayah kota.
Hasnah menegaskan, keberhasilan penurunan angka kematian ibu dan bayi membutuhkan kolaborasi lintas sektor, mulai dari fasilitas kesehatan, tenaga medis, hingga masyarakat.
“Kami ingin seluruh tenaga kesehatan memiliki kompetensi yang kuat dan saling terhubung dalam sistem pelaporan terpadu. Dengan begitu, setiap kasus bisa ditangani cepat dan tepat,” tutupnya.
Penulis: Aprianto



 
                                    
