BALIKPAPAN – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) ke XVII di Kota Balikpapan resmi berlangsung setelah Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), membukanya pada Selasa (3/6).
Dalam amanatnya, Presiden mengatakan, saat ini sudah mulai muncul paradigma baru di mana kota yang baik adalah kota yang ramah pejalan kaki, ramah terhadap penyandang disabilitas, ramah terhadap pengguna sepeda, ramah terhadap perempuan, serta ramah terhadap lingkungan.
“Saya senang Kota Balikpapan memiliki kehijauan yang sangat baik. Artinya kota itu harus green, smart, dan friendly,” ujarnya.
Presiden Jokowi juga meminta jangan sampai dalam pembangunan kota maju memiliki banyak bangunan beton yang didirikan. “Ada trotoar semua menggunakan paving block, akan lebih baik bila menggunakan paving grass agar lebih hijau,” jelasnya.
Kemudian, pedestrian atau wadah pejalan kaki tidak memiliki pohon, padahal di sisi lain, kata Jokowi, Indonesia adalah negara tropis yang memiliki iklim panas. “Sehingga tidak ada yang mau berjalan kaki karena tidak ada tempat berteduh,” jelasnya.
Jokowi juga menegaskan bahwa kehijauan itu harus menjadi perhatian oleh semua kota. Menurutnya, Kota Balikpapan memiliki kehijauan yang sangat baik. Selain Kota Balikpapan, Jokowi juga menyebut Kota Surabaya turut memiliki kehijauan yang sangat baik. “Yang lain-lain saya tunggu,” tegasnya.
Lanjut Jokowi, termasuk nantinya Ibu Kota Nusantara (IKN) yang akan menjadi ibu kota paling hijau di dunia karena konsepnya adalah kota nusa rimba.
“Betul-betul hijau kalau kita konsisten terhadap konsep awal pembangunan IKN yang sedang dalam proses pembangunan,” tambahnya.
Jokowi mengemukakan konsep ke depan kota harus seperti itu. Bila sebuah kota sudah terlanjur berisikan gedung dan beton, memang harus meredesain atau menata ulang kembali kotanya.
“Mungkin memangkas beberapa gedung kemudian dijadikan taman kota, tidak ada jalan lain kalau sudah terlanjur,” tutup Jokowi.(RB)