Bertemu langsung dengan Kepala OIKN Basuki Hadimuljono di Swissotel Nusantara Anniversary Run 2025, Minggu (5/1), menjadi momen yang tak saya sia-siakan.
Selama ini jadwalnya selalu padat. Tapi kali ini saya bisa menemuinya di sela acara. Langsung saya serahkan cover Media Kaltim bergambar dirinya dengan tajuk “IKN Maju Terus.” Basuki tersenyum, menatap lekat, lalu berkomentar singkat, “Wah, bagus sekali.”
Cover itu menampilkan sosok Basuki mengenakan helm putih bertuliskan Nusantara, rompi lapangan, dan kacamata hitam, dengan latar kawasan pembangunan IKN.
Slogan “IKN Maju Terus” menjadi pesan bahwa proyek ibu kota negara baru ini harus berjalan tanpa keraguan. Dari ekspresi Basuki saat menerima cover tersebut, tampak jelas ada kebanggaan sekaligus tekad yang tidak pernah padam.

Sambil memegang cover, ia sempat berbagi cerita. Dukungan Menteri Keuangan, katanya, sangat membantu menjaga ritme pembangunan. Fokus utama kini adalah percepatan penyelesaian Gedung Wakil Presiden (Wapres) yang ditargetkan rampung November tahun ini. “Tahun depan sudah bisa ditempati,” ucapnya. Jika sudah difungsikan, ia percaya arus perpindahan akan semakin nyata dan kehadiran investor akan lebih deras.
Basuki menegaskan, pembangunan IKN tidak hanya bertumpu pada APBN. Infrastruktur dasar tetap menjadi beban negara, tapi untuk proyek-proyek bernilai komersial pemerintah mengandalkan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) serta investasi asing langsung (FDI). “Intinya jangan sampai beban negara terlalu berat,” katanya. Dari data pemerintah, hingga September 2025, realisasi investasi non-APBN telah mencapai sekitar Rp65,3 triliun dari puluhan investor dan mitra kerja sama.
Kepastian hukum juga menjadi perhatian utama. Basuki menekankan, Perpres 79/2025 adalah payung penting yang menegaskan status IKN sebagai ibu kota politik sekaligus memberi kepastian kepada investor bahwa proyek ini akan terus berjalan. Regulasi ini memastikan arah pembangunan tidak bergeser meski terjadi pergantian kebijakan, sehingga risiko investasi bisa ditekan dan minat swasta maupun asing tetap terjaga.

Tak heran jika dalam RAPBN 2026, alokasi anggaran untuk OIKN tetap dicantumkan sebesar Rp6,26 triliun. Meski nilainya menurun dibanding tahun-tahun awal, keberadaannya di APBN menjadi bukti bahwa pemerintah pusat konsisten mendukung IKN.
Dari pertemuan singkat itu, saya menangkap satu hal: Basuki membangun IKN bukan dengan retorika panjang, melainkan dengan kerja nyata. Semangat membangun ibu kota negara baru tampak jelas dari keteguhan sikapnya. Konsistensi, energi yang tidak surut, dan keyakinan kuat bahwa Indonesia mampu melangkah maju bersama. Pesan di cover pun selaras dengan sikapnya: IKN memang harus maju terus.
Oleh Agus Susanto, S.Hut., S.H., M.H.