BALIKPAPAN – Kota Balikpapan secara resmi meluncurkan Rencana Aksi Menuju Bangunan Nol Emisi Karbon dengan memfokuskan pada strategi konservasi energi yang diterapkan dalam sektor bangunan.
Kegiatan penyusunan Rencana Aksi menuju Bangunan Nol Emisi Karbon (Zero-Emission Building) di Kota Balikpapan, merupakan kerjasama antara Pemerintah Kota Balikpapan dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) yang didukung oleh Global Buildings Performance Network (GBPN).
Kegiatan ini menghasilkan langkah-langkah kunci yang perlu diambil selama kurun waktu 5 tahun guna mewujudkan bangunan emisi nol karbon di Kota Balikpapan sebagai bagian dari strategi konservasi energi nasional.
Penyusunan Rencana Aksi ini dilakukan secara kolaboratif antar pemangku kepentingan kunci Pemerintah Kota Balikpapan dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan Kota Balikpapan (Bappeda Litbang) dan sebagai koordinator yang didukung oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pekerjaan Umum (PU), Dinas Pertanahan dan Penataan Ruang (DPPR), Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim), dan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), pakar lokal, akademisi, pengembang, asosiasi, serta pemilik bangunan gedung melalui diskusi HIDUP (sebuah platform kolaboratif antar pemangku kepentingan kunci di Kota Balikpapan) guna menghasilkan langkah dan solusi strategis sesuai dengan konteks dan sumber daya Kota Balikpapan.
Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Balikpapan, Muhaimin mengatakan, dukungan penuh dan komitmennya terhadap langkah-langkah penerapan praktik bangunan rendah emisi karbon selanjutnya. Salah satunya adalah melalui Program Adiwiyata (Apresiasi Sekolah Hijau Tahunan) yang dapat menjadi salah satu media sosialisasi untuk penerapan bangunan rendah emisi karbon dan mendorong peningkatan partisipasi masyarakat dalam penerapan konservasi energi pada bangunan.
“Sebagai perwakilan Pemerintah Kota Balikpapan, saya memberikan dukungan penuh terhadap program ini yang memerlukan kerjasama lebih lanjut dengan pemerintah, perguruan tinggi, dan pihak swasta. Pemerintah Kota akan memberikan stimulasi dan insentif kepada sekolah-sekolah dalam Program Adiwiyata untuk mendorong praktik bangunan rendah emisi karbon,” ujarnya Rabu (28/2/2024).
Sementara itu Sekretaris Bappeda Litbang Kota Balikpapan, Tommy Alfianto mengatakan, Diseminasi Rencana Aksi Menuju Bangunan Nol Emisi Karbon di Kota Balikpapan bahwa sangat penting mendapat dukungan dari semua pihak dalam implementasi konservasi energi di Kota Balikpapan.
“Saat ini Balikpapan sudah mengintegrasikan strategi konservasi dalam perencanaan pembangunan kota. Yang penting menjadi tindak lanjut terutama adalah bagaimana rencana strategis yang telah disusun dapat lebih difokuskan pada sektor bangunan gedung dan dapat mendorong penerapan yang lebih baik,” jelasnya.
Dalam program ini akan melibatkan Country Manager GBPN Indonesia, dimana menurut Dr. Muhammad Ery Wijaya, keterlibatan GBPN melalui upaya kolaboratif ini menekankan pada pendekatan bottom-up untuk dapat membangun proses reformasi kebijakan berbasis bukti (Evidence Based Policy).
“Pendekatan komprehensi ini penting karena memastikan bahwa rekomendasi yang kami sampaikan tidak hanya didasarkan pada data tetapi juga selaras dengan tujuan pembangunan Kota Balikpapan secara lebih luas. Kami memahami bahwa pendekatan yang bersifat umum saja tidak cukup. Oleh karena itu, kami berupaya melakukan kolaborasi dengan pemerintah daerah dan para ahli di Kota Balikpapan, terutama dalam konteks lingkungan perkotaan berkembang pesat dan sangat beragam,” tambah Dr. Ery.
Upaya Kolaborasi antara GBPN dan Pemerintah Kota Balikpapan menunjukan komitmen terhadap visi bersama mengenai pembangunan perkotaan berkelanjutan. Keberhasilan pengumpulan data dan wawasan dari para ahli lokal memberikan landasan yang kokoh bagi pengembangan inisiatif serupa kedepannya.
Dengan dukungan penuh dari Pemerintah Kota Balikpapan, diharapkan penerapan strategi yang direkomendasikan melalui program ini dapat memberikan dampak yang berarti bagi warga Kota Balikpapan. Model kerja sama ini memberikan contoh yang baik di tingkat lokal bagi kota-kota lain untuk mendorong pembangunan berkelanjutan dan berkontribusi terhadap upaya penurunan karbon nasional.
Menyadari pentingnya upaya konservasi energi pada bangunan Pemerintah Kota Balikpapan telah secara strategis mengintegrasikan sektor bangunan sebagai salah satu sektor kunci dalam upaya penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) menuju Net Zero Emission (NZE) Kota Balikpapan.
Dalam rangka menuju kota yang siap dan adaptif dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, agenda ini telah dimasukkan ke dalam draft Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJPD) 2025-2045. Integrasi ini memastikan bahwa terkait dengan bangunan rendah karbon tidak akan berhenti sebagai sekedar gagasan, tetapi menjadi tujuan yang konkret dan terukur, untuk mencapai pengurangan emisi GRK sesuai komitmen ENDC dan sasaran jangka panjang emisi nol bersih paling lambat pada tahun 2060.
Diseminasi Rencana Aksi ini diharapkan dapat menjadi media untuk menyebarluaskan dan mengkomunikasikan isi dan tindak lanjut Rencana Aksi tersebut. Adanya Rencana Aksi ini ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi Balikpapan dalam mendorong penerapan konservasi energi terutama pada bangunan gedung di daerah dan berkontribusi pada pencapaian sasaran pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sesuai komitmen Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) dan sasaran jangka panjang emisi nol bersih selambat-lambatnya pada tahun 2060.
Penulis: Aprianto
Editor: Nicha R